Lihat ke Halaman Asli

Marhento Wintolo

Pensiunan Dosen

Tuhanku - Tuhanmu?

Diperbarui: 4 Februari 2024   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: youtube.com

Aneh sekali bila masih ada yang menyebutkan bahwa Tuhan yang beragama A beda dengan Tuhan yang beragama B. 

Pernah kah terpikirkan bahwa ketika mengatakan bahwa Tuhan beda, sesungguhnya ia telah menduakan Dia?

Seandainya kita bisa mengerti bahasa ikan di air, kemudian salah satu berkata : 'Hai teman, air mu dan airku beda lho?!!!!' Menggelikan tidak? Karena kebodohan kita, maka banyak hal yang kita ucapkan tanpa mengerti. Ya, bagaikan robot saja......Inilah yang disebut ketidaksadaran........  

Saya kenal seseorang yang mengatakan bahwa karena agama kita beda, maka Tuhan kita pun beda. Saya benar-benar pusing bila masih ada yang mengatakan demikian.

Memang kita bisa hidup di luar Tuhan yang kita puja dan sembah sebagai Hyang Maha Hidup?

Berarti orang tersebut belum memahami keberagamaannya. Wah bila Tuhan beda, pasti suatu ketika ada pertengkaran atau keributan antara Tuhan A dan Tuhan B.

Semuanya terjadi karena kita belum memahami alam semesta ini. Apalagi spirit atau Jiwa yang ada dibalik setiap benda. Selain itu kita juga belum memahami esensi dibalik ritual.

Yang beda sesungguhnya hanyalah jalan atau cara ritual. Bila kita anggap beda japat dipastikan kita akan membedakan atau memisahkan matahari dan sinarnya. Adanya sinar matahari membuktikan bahwa ada matahari. Tanpa adanya matahari tidak mungkin ada sinar.

Karena ada sinar di luar, maka ada cahaya di dalam ruangan kita.

Dengan kata lain, bahwa adanya sinar matahari membuktikan bahwa ada matahari. Bukan kah kita pun demikian?

Adanya manusia sebagai bukti bahwa ada Dia Hyang Menciptakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline