Merayakan Kehidupan Sebagai Kasih Ilahi Melalui Tarian Dan Nyanyian
Alunan musik sore itu pada acara Loving Spirit Fest untuk mengiringi tarian whirling yang dipopulerkan Jalaluddin Rumi, seorang sufi besar yang sudah memahami hakekat dirinya. Seorang penyair Sufi dari Persia pada abad 12. Tujuan tarian whirling adalah untuk melepaskan diri dari keterikatan duniawi. Suasana hening nan khusyuk menyelimuti sore itu, bersama alunan musik dan tarian whirling.
Sabtu sore tanggal 23 Desember 2023 adalah acara rutin Loving Spirit Fest, yang diselenggarakan oleh One Earth Yoga & Meditation Retreat Centre setiap hari Sabtu. Salah satu tamu undangan kehormatan berasal dari Fakultas Ushuluddin, Institut Daarul Qur'an
Pada tersebut, seorang dosen wanita yang bernama Ibu Ulfah dari Fakultas Ushuluddin memaparkan dengan rinci tentang sejarah Sang Sufi Besar Maulana Jaluddin Rumi. Rumi seorang cendekiawan, seorang pembaca buku tentang kesufian. Sampai suatu Ketika bertemu dengan Syamsuddin Al-Tabrizi, atau dikenal sebagai Syams Tabriz kemudian menjadi guru spiritualnya.
Dalam kesempatan Sabtu sore tanggal 23 desember, Bapak Anand Krishna juga berkenan menjelaskan tentang makna kata MURID yang berasal dari kata MURAD, yaitu seseorang yang memiliki tujuan tunggal untuk menyatu kembali dengan Sang Khalik. Rasa penyatuan tidak bisa diungkapkan dengan kata, hanya bisa dilakoni melalui tarian berputar Whirling.
Memang sulit diterima akal. Sebab itulah para penempuh perjalanan spiritual sering dianggap orang gila. Atau bahkan asocial, karena memang dianggap aneh. Namun mereka sesungguhnya sedang menjadi manusia seutuhnya, mengembangkan kemanusiaannya. Mereka menjadi pelayan alam semesta, bukan melayani duniawi. Sangat sulit diterima masyarakat umum.
Bapak Anand Krishna juga melantunkan lagu-lagu pujian kepada para sufi terkenal dari Sindhi, seperti Shah Abdul Latif. Begitu indah lagunya, begitu kental dengan nada kerinduan seorang khalik kepada Sang Kekasih, Tuhan. Aroma kasih pun muncul Ketika seorang Guruji Anand Krishna melantunkan lagu.
Para peserta tenggelam dalam lagu yang Beliau nyanyikan, pengalaman yang terasa pada sore itu sangat amat sulit diceritakan. Hanya bisa dialami, hanya bisa dirasakan. Sebagaimana seseorang yang tidak bisa menjelaskan bagaimana manisnya rasa gula. Rasa manisya gula tidak bisa dijelaskan, hanya bisa dirasakan. Berikanlah gula, maka ia akan mengerti tentang rasa manisnya gula.
Tema setiap acara LOVING SPIRIT FEST setiap Sabtu akan terus berganti, namun intinya hanya satu, bagaimana mengalami rasa kasih. Pengalaman yang terasa tidak bisa dijabarkan ke dalam kata-kata, hanya dapat dirasakan. Setiap peserta sore itu dapat merasakan suasana khusyuk dan luapan energi kasih yang menyelimuti semua peserta.