Lihat ke Halaman Asli

Marhenny

SMKN 1 Pulau Punjung Dharmasraya

Pembelajaran Berdeferensiasi Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak

Diperbarui: 25 Juni 2024   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Dalam Pendidikan guru penggerak, modul 2.1 yang membahas tentang pembelajaran berdeferensiasi. Ini menarik,  karena dalam proses pendidikan guru penggerak materi ini merupakan salah satu modul yang penting agar dapat menciptakan peran guru penggerak yang menjadi pemimpin pembelajaran di kelas dengan menerapkan nilai yang berpihak pada murid.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dilakukan guru menyesuaikan dengan kebutuhan belajar individu murid. Pembelajaran ini dilakukan agar dapat mendukung dan membuat murid belajar sesuai dengan keadaannya atau keunikannya. sebagai manusia setiap anak adalah unik mereka punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, baik itu pengetahuan, pola pikir, minat, gaya belajar, kebiasaan, dan lainnya. karena dipengaruhi lingkungan yang berbeda budaya yang berbeda dan genetis yang berbeda. Perbedaan yang ada tersebut harusnya bukan menjadi penghambat murid dalam belajar, guru perlu mengusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan belajar murid agar mereka merasa nyaman saat belajar di kelassehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Agar dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi di kelas beberpahal yang perlu diperhatikan oleh guru:

1. Tujuan Pembelajaran

Guru harus memahami tujuan pembelajaran terlebih dahulu agar dapat mengetahui kemana arah pembelajaran dan apa yang hendak dicapai murid nantinya.

2. Mengetahui dan merespon kebutuhan belajar murid

Mengidentifikasi kebutuhan dan profil murid adalah langkah penting dalam pembelajaran berdiferensiasi, yang bertujuan untuk memahami variasi kemampuan, gaya belajar, minat, dan kebutuhan individu siswa. Ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran sehingga setiap murid dapat belajar secara optimal.

kebutuhan belajar dan profil murid berkaitan dengan tiga aspek berikut, yang pertama kesiapan belajar murid (readyness) kesiapan belajar mengharuskan dan guru untuk menilai pengetahuan awal dan menentukan apa yang telah murid ketahui dan dimana murid berada saat ini. Kedua minat murid, minat Setiap anak pasti berbeda-beda minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan yang ketiga profil belajar murid profil belajar murid berkaitan dengan lingkungan, budaya, gaya belajar dan kecerdasan majemuk yang berbeda antara satu anak dengan yang lainnya.

kebutulan belajar murid dapat diidentifikasi berdasarkan cara-cara menggunkan asesmen formal maupun non formal seperti berikut:

a.  Asesmen awal

Asesmen awal dapat berupa tes awal untuk menilai kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Ini dapat membantu menentukan tingkat pemahaman mereka terhadap materi, dan kesiapan mereka terhadap pembelajaran; Kuesioner Minat dan Gaya Belajar untuk mengidentifikasi minat siswa dan gaya belajar mereka (visual, auditori, kinestetik, dll.) ;Wawancara dan Diskusi untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang minat, motivasi, dan kebutuhan belajar siswa

b. Observasi Kelas

Observasi kelas dapat berupa mengamati Perilaku Siswa: Perhatikan bagaimana siswa berinteraksi dengan materi, teman sebaya, dan lingkungan belajar. Catat pola-pola yang muncul, seperti ketertarikan pada subjek tertentu atau kesulitan dalam area tertentu. Selain itu bisa berupa catatan Anec observasi harian untuk melacak perkembangan dan perubahan dalam kinerja siswa.

c. Melibatkan guru  yang menangani murid sebelumnya, membaca raport murid di kelas sebelumnya

3. Merancang Rencana Pembelajaran yang Fleksibel:

Merancang Pembelajaran yang mencakup berbagai strategi, aktivitas  dan sumber belajara yang beragam yang dapat menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan siswa.       

4.  Menggunakan  Asesmen yang berkelanjutan dan melakukan refleksi

Lakukan asesmen formatif secara berkala untuk memantau kemajuan belajar siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran. Dan Gunakan asesmen sumatif untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran pada akhir unit atau semestes. Melakukan refleksi rutin mengenai efektivitas strategi pembelajaran berdiferensiasi yang telah diterapkan. dan sesuaikan rencana dan strategi berdasarkan umpan balik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline