Pagi itu di di pertengahan Bulan Maret 2021 , sekolah agak riuh dengan dasas desus mutasi guru dan kepala sekolah yang sudah keluar surat keputusannya. Sebagai sekolah yang baru saja kehilangan sosok kepala sekolah dan pemimpin pembelajaran karena tutup usia, kehadiran figur baru tentu sangat kami harapkan, karena layaknya anak ayam yang kehilangan induknya, yang membutuhkan ayoman dari induknya.
Demikian pula dengan kami guru guru dan staf di SDN 2 Beleka, kami membutuhkan sesosok pemimpin yang bisa memberikan kami dorongan dan bimbingan dalam menjalankan Tufoksi kami sebagai seorang guru dan pendidik dan mengarahkan kami ke tujuan bersama yakni membangun anak anak didik yang berkarakter dan berprofil pelajar pancasila.
Saat itupun tiba, Sosok kepala sekolah yang kami nantikan pun datang, Namun yang membuat kami terbelalak adalah karena sosok kepala sekolah kami yang baru ternyata adalah sosok yang sangat kami kenal, ya beliau adalah Pak Muhamad Muzhari,S.Pd. M.Pd sang mantan Ketua gugus kami di Gugus lima Gerung.
Tak hanya itu beliau adalah sosok yang sangat dekat hubungan pertemanan dengan kami, karena di samping teman satu kampung beliau juga adalah teman dalam tim Tadabbur alam kami semasa muda dulu, singkat cerita akhirnya kami guru dan staf SDN.2 Beleka menyambut kehadiran beliau dengan antusias untuk membersamainya dalam kolaborasi mencapai visi dan misi sekolah yakni " BERSIH " ( Beriman, Serasi, Indah dan Harmonis ).
Dalam tulisan kali ini saya ingin mengupas tentang Eksistensi beliau sebagai Kepala Sekolah dan pemimpin pembelajaran. Ya sosok bapak tiga anak yang bersahaja ini dalam menjalankan tugasnya selalu mengedepankan kepentingan sekolah semaksimal mungkin untuk kemajuan sekolah yang beliau pimpin, hal ini tergambar dalam pengelolaan dana Bos yang selalu di aflikasikan dengan tujuan untuk kepentigan pengembangan sekolah, baik fisik maupun non fisik. Tidak saja itu, pengembangan Iman dan Taqwa serta Iptek selalu menjadi skala prioritas beliau dalam program program yang beliau rancang , rencanakan dan beliau implementasikan untuk pengembangan sekolah kami.
Setiap pagi, bapak kelahiran 20 Maret 1973, empat puluh sembilan tahun silam ini selalu datang paling awal dan kami perhatikan selalu berdiri di tengah atau di ujung halaman sekolah sambil terdiam, menurut asumsi kami beliau sedang memikirkan hal yang bisa di perbuat untuk mengembangkan sekolah kami, hal tersebut terbukti dari tidak pernah diamnya tangan beliau untuk untuk melakukan banyak hal yang bisa menjadikan sekolah kami semakin indah di pandang mata.
Namun tidak selesai sampai disitu, tidak hanya fisik yang beliau persolek, namun melalui pemikiran berlian beliau, berkolaborasi dengan guru agama dan rekan guru yang lain kini sekolah kami sudah menerapkan mengaji bersama di awal waktu dan sholat berjamaah untuk membentuk karakter siswa agar lebih kuat dalam keimanan terhadap Tuhan YME.
Pengembangan kompetensi komunitas praktisi juga beliau sentuh dengan mengumpulkan guru dan staf untuk menambah kompetensi di bidang IT setiap hari sabtu selalu beliau gerakkan dan banyak lagi hasil pemikiran cemerlang dan hasil tangan dingin beliau yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, hingga kini sekolah kami bagai gadis tujuh belas tahun yang sudah bisa bersolek dan menarik perhatian orang lain.
Dan untuk itu tidak salah jika kami mengasumsikan beliau bak Berlian yang bersinar dihamparan pasir pendidikan, khususnya bagi kami warga sekolah SDN 2 Beleka. Semoga beliau selalu diberikan waktu yang panjang agar bisa mendedikasikan ilmu dan pemikirannya untuk dunia pendidikan sekaligus sebagai ladang amal jariyah beliau. Aamiin!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H