Lihat ke Halaman Asli

Marhaenaputra Sondakh

Bekerja dan Berdoa

Kekuatan Peta Politik Jelang Pilgub Sulawesi Utara

Diperbarui: 23 Maret 2020   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada beberapa daerah di Indonesia tahun 2020 tidak saja diramaikan dengan pemberitaan virus Corona yang menakutkan, tapi juga diwarnai dengan tingginya tensi politik menjelang pilkada di berbagai daerah.

Seperti di sulawesi utara selain ada pemilihan gubernur, ada juga pemilihan bupati/walikota di beberapa daerah.

Dinamika politik pilkada akan menjadi sangat ketat dan keras. Pasalnya, telah muncul banyak kandidat yang siap bersaing secara penuh untuk menjadi kepala daerah. Tak peduli lawan politiknya dari partai mana. Yang pasti, masing-masing kandidat akan bertarung ekstra, perhitungan dan ambisius untuk satu kursi pemerintahan.

Antusiasme politik ini menandakan begitu seksinya menuju pendewasaan politik demokrasi. Setiap orang diperkenankan mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai kandidat tanpa memandang kesukuan, ras dan hoaks.

Namun, faktanya justru terbalik banyak masyarakat yang malah mengobral suku, ras dan hoaks sebagai alat politik untuk menundukkan lawan politik yang berbeda. Mindset seperti inilah yang seharusnya dihilangkan karena wujud keberagaman telah menjadi konsensus untuk dimaknai secara kolektif.

Berkenaan hal tersebut diatas, saya akan menyoroti pemilihan gubernur dan wakil gubernur sulawesi utara.

Setidaknya saat ini, orang lebih cenderung melihat pada sosok gubernur. Meskipun wakil gubernur juga sangat menentukan. Untuk bakal calon gubernur, setidaknya sudah ada lima kandidat. Mereka adalah Olly Dondokambey (OD), Christina E. Paruntu (CEP), Elly E. Lasut (E2L), Vonny A. Panambunan (VAP) dan Godbless Vecky Lumentut (GVL).

Dari ke lima calon ini, baru Olly Dondokambey yang sudah pasti jadi calon gubernur, meski harus menunggu penetapan calon oleh KPU.
Sementara empat calon lainnya masih menunggu keputusan DPP dari partai masing-masing.

Setidaknya ada empat kekuatan partai di Sulut yang menonjol. Yaitu, PDIP, Golkar, Nasdem dan Demokrat.

PDIP sendiri sudah menetapkan calon, sementara tiga partai lainnya masih tarik menarik. Di Golkar sangat besar CEP yang bakal diusung. Tapi harus berkoalisi dengan partai lainnya.

Sementara Nasdem, masih harus menyaring calon. Karena tidak mungkin satu kursi tiga orang yang akan menempati (GVL, VAP, E2L).
Di Nasdem ini memang kuat 'perjudiannya'. Salah penetapan calon, pasti hasilnya tak memuaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline