Lihat ke Halaman Asli

Huh! Enak Aja Ngomong Sarjana Ciptakan Pekerjaan Jangan Mencari

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lulus dari sebuah PTN di Jabar bulan Februari 2011 lalu, hingga saat tulisan ini kuunggah anakku belum bekerja. Padahal sejak saat itu dia rajin browsing loker di internet dan koran. Asyik saja aku mengikuti langkah-langkahnya, karena kiprahnya ini merupakan pengalaman pertama kalinya pula bagiku. Yaitu, bagaimana rasanya mempunyai anak sulung perempuan mencari pekerjaan.

Beberapa kali dia pamit ke luar kota buat tes di suatu perusahaan atau diwawancarai dalam suatu walk in interview. Dan sekian kali pula dia tak diterima, tapi terus semangat saja mencari loker itu. Sambil mencari info guna mewaspadai kredibilitas perusahaan yang dia lamar. Karenanya dia jadi tahu, bahwa ternyata tak sedikit yang tipu-tipu meski iklannya mentereng.

Bagiku sendiri belum begitu risau akan nasibnya, karena aku ingat waktu wisudaan, petinggi PTN itu meyakinkan para orangtua lulusan kalau masa tunggu maksimal 6 bulan. Jadi masih ada tenggang waktu tiga bulan lagi dari batas maksimal hasil survey mereka.

Aku yakin, curhat ini tak kejadian di keluarga Anda. Biarkan saja ini jadi pengalamanku berharga. Dulu, waktu nyarikan sekolah susah, setelah diterima susah payah memenuhi biayanya dan payah nunggu-nunggu lulusnya, dan sekarang lulus untuk dapatkan pekerjaan kelihatannya bakal semakin susah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline