Lihat ke Halaman Asli

Kartini, Marsinah, dan Aku

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mei menghias mega mendung

mengharukan awan dan raut muka kelabuku

di pojok pabrik tak bernama, simpuhku kelu:

terkenang darah dan peluh ibu

--

Aku berlari dalam sunyi kata-kata

menghampiri luka yang masih merah itu

--

Derai doa-doaku bercampur gerimis tangis pagi

aku terbakar rindu

kepada senja yang terpotong belati penguasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline