Lihat ke Halaman Asli

Balada Penganggur

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Terinspirasi tulisan Susi Pudjiastitu dan Sarjana Kertas” Daniel Ht.)

Sekian tahun ijazahku masih perawan

belum satu pun instansi menikahkan

dengan posisi jabatan sering kulamar

bukan diam ijazahku melayang layang

ke seluruh formasi gang gang lowongan

mencari kasih ke celah laci meja personalia

--

ijazah nyatanya cuma belenggu dan ikatan

menyekap status di ruang pengap penuh lilitan

--

Tuhan jangan biarkan aku dimainkan nasib hitam

Tuhan sayang sekali saja aku ingin beruntung

jangan relakan takdirku dirundung buntung

ubahlah ijazah ini menjadi peluang uang

--

bukan kakiku tak hendak giat berangkat

bukan tanganku patuh menggenggam udara

aku bosan menggeliat, menggelepar

aku mual menghisap debu sindiran

orang-orang hilang kesadaran

--

akan kusobek sobek ijazah sialan

belum seorang pun melirik naksir,

akan kubakar ukiran aksara gelar

meski kegadizan ijazah masih orisinil,

tidak guna lembar kertas bangsat ini

kalau hanya menyandera diri

(Boyolali, 1996)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline