Lihat ke Halaman Asli

Margiono

Freelancer, penulis, aktivis, dan digital kreator

Apakah Reformasi Hukum Bisa Tercapai di Era Prabowo Subianto?

Diperbarui: 25 November 2024   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar reformasi hukum dibuat dengan AI

Reformasi hukum di Indonesia, merupakan salah satu isu utama yang akan terus mengemuka pada masa pemerintahan baru, apalagi pasca pemilu 2024 dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai presiden, banyak pihak yang bertanya-tanya apakah masa kepemimpinannya akan tepat. menjadi produktif. udara bersih. terhadap reformasi hukum yang telah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia?

Latar belakang dan visi hukum Prabowo

Prabowo Subianto, seorang tokoh terkenal dengan pengalaman militer, memiliki visi yang kuat dalam isu penghormatan terhadap hukum dan ketertiban negara. Berkali-kali, ia kerap menekankan pentingnya negara yang kuat dan pemerintahan yang disiplin. Namun apakah pendekatannya terhadap hukum cukup inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan keadilan dan transparansi?

Prabowo berulang kali menyatakan berkomitmen mengambil tindakan tegas terhadap pelaku korupsi dan kejahatan lain yang merusak stabilitas negara. Hal ini menunjukkan bahwa beliau mempunyai visi hukum yang sangat mendukung penerapan hukum tersebut. Namun, tantangan terbesarnya adalah menemukan keseimbangan antara penegakan hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan sipil, yang merupakan elemen kunci dari sistem hukum demokratis.

Tantangan reformasi hukum

Salah satu tantangan terbesar dalam mencapai reformasi hukum adalah bagaimana menangani korupsi yang telah merasuki hampir setiap tingkat pemerintahan. "Banyak pihak menilai meski upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan, namun hasil yang dicapai masih belum maksimal." Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan pemerintahan Prabowo adalah memperkuat lembaga antikorupsi seperti KPK dan memastikan independensinya.

Selain itu, sistem peradilan, yang seringkali diwarnai dengan praktik tidak adil dan nepotisme, juga harus diprioritaskan. Reformasi diperlukan tidak hanya di tingkat legislatif tetapi juga di tingkat yudikatif dan eksekutif. Untuk itu, perlu adanya penguatan kapasitas hakim dan penyidik serta mekanisme kontrol yang lebih ketat.

Reformasi hukum dan perlindungan hak asasi manusia

Aspek paling penting dalam reformasi hukum adalah pemutakhiran peraturan yang sudah tidak sesuai dengan kondisi sosial politik saat ini. Pemerintahan Prabowo harus meninjau kembali beberapa undang-undang yang dianggap membatasi kebebasan sipil, seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang sering digunakan untuk membatasi kebebasan berekspresi.

Selain itu, persoalan pelanggaran HAM juga menjadi perhatian. Meskipun Prabowo memiliki latar belakang militer, yang sering dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia, ia harus menunjukkan komitmen untuk memperbaiki catatan ini dengan mendukung pembentukan sistem peradilan yang adil dan non-diskriminatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline