Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Kekaisaran Bizantium Berhasil Menakhlukkan Negara Eropa Selatan, Bahkan Sampai Negara Timur Tengah dan Afrika Utara?

Diperbarui: 17 Desember 2022   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa kekuasaan Theodosius, Roma mengalami perpecahan antara yang menjadikan adanya dua wilayah yaitu Kekaisaran Timur dan Kekaisaran Barat. Kekaisaran Barat mengalami perpecahan, namun Kekaisaran Tmur ini mendapatkan kekuasaan tunggalnya yang bernama Kekaisaran Bizantium. Kekaisaran Bizantium dapat kita kenal sebagai Kekaisaran Romawi Timur, kekaisaran ini merupakan lanjutan dari Kaisar Romawi yang bertempat di wilayah yang saat ini masih menggunakan bahasa Yunani pada abad Kuno dan Pertengahan. Kekaisaran ini berada tepat di wilayah Konstantinopel yang berhasil dikuasai akan digantikan oleh Kekaisaran Romawi Kuno karena banyaknya kaisar-kaisar yang berada di daerah Konstantinopel yang menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat.

Kekaisaran Bizantium ini tidak ada yang tau kapan dimulainya, namun menurut beberapa masyarakat disana beranggapan bahwa kekaisaran ini dimulai tahun 1261.  Sejarah terpenting dari negara ini adalah bagaimana Kekaisaran Bizantium dapat menakhlukkan negara Eropa Tengah, Selatan, bahkan sampai kea rah timur tengah sampai jauh ke Aljazair.

Karena Romawi Barat dan Romawi Timur mengalami perpecahan, satu persatu serangan perpihak ke Romawi Barat sampai menyebabkan keruntuhan pada saat itu, namun Romawi Timur ini tetap mengalami masa kejayaannya karena telah disebutkan diatas bahwa Romawi Timur atau dapat disebut dengan Kekaisaran Bizantium ini memiliki kekuasaan tunggal sehingga mereka tetap berjaya sebelum jatuh pada kekaisaran Ottoman nantinya.

Kekaisaran Bizantium ini berhasil bertahan selama 1000 tahun yang berakhir pada 1453 Masehi. Dapat kita lihat bahwa Kekaisaran Bizantium ini berjaya, namun yang sebenarnya terjadi adalah jarangnya negara Roma ini dikuasai oleh bizantium ini. Menurut Timothy Greory dalam buku Histoy of Byzantium, kekaisaran Timur ini tetap menganggap dirinya sebagai Romawi yaitu bangsa yang merupakan penduduk kota Roma.

Kekaisaran Bizantium ini ditandani dengan kekaisaran multienis yang merupakan kekaisaran Kristen yang berhasil berdiri atas kekaisaran Timur yang sudah di helenisasi karena rakyat Romawi Timur ini menganggap bahwa diirnya ini adalah seorang Rhomaioi yang akhirnya mengakiri seribu tahunnya nanti. Kekaisaran Bizantium ini merupakana kekaisaran yang sangat luas dibandingkan dengan kekuasaan Romawi terdahulu. Kekaisaran Bizantium ini akhirnya berkembang dan mengalami masa jayanya pada peerintahan Justinian tahun 527 sampai 565 Masehi.

Di abad ke-4 Masehi, kekaisaran Romawi ini menguasai banyak wilayah yang sangat luas dari Inggris utara hingga Suriah. Namun karena penguasaan wilayah ini, kekaisaran Romawi memiliki masalah yang membuat kaisar Diocletian memperkenalkan sistem tertarik. Kekaisaran Romawi ini akhirnya dibagi atas 4 kaisar, yaitu dua diperintahkan untuk menjadi kaisar Agustus, dua lainnya merupakan pewaris dari masing-masing kaisar. Constantius adalah seorang tokoh yang nantinya akan dinobatkan menjadi kaisar Agustus di wilayah barat.

Namun, setelah kematian Constantius, Konstantinus yang merupakan putra dari Constantius yang berhasil mengambil alih sebagai kaisar Agustus yang akan memenangkan dari pertempuran Jembatan Milvian yaitu saingan dari Romawi Barat.

Konstantinus merupakan seorang kaisar dari timur yaitu dari kekaisaran Bizantium yang mengatakan bahwa ia memiliki semacam pengalaman religius yang akhirnya dia menjadi umat Kristen. Karena kaisar barat dan kaisar timur akhirnya bersatu kembali, konstantinus membawa sejumlah perubahan yang di mana hal itu merupakan hal terpenting yang merupakan dasar dari Kekaisaran Bizantium untuk melakukan perubahan karena munculnya agama Kristen sebagai agama yang paling populer pada saat itu yang kemudian menjadi agama resmi dari negara Italia yang beribukota di Konstantinopel yang ditetapkan sebagai pusat kota baru yang memulai kekaisaran barunya di pantai Bhosporus ditengah semua perbatasan kekaisaran (Greory).

Di situs Bizantium, terdapat situs yang berhasil dibangun di pusat kota yang memiliki sejarah pendudukan yang sebelumnya mengatakan bahwa lokasi Konstantinus akan berkuasa di kota barunya yang telah mendapatkan jalan dari Tuhan untuk membangun kota di mana ia memerintah sebuah wilayah.

Gregory mengatakan bahwa Konstantinus ini tak lama kemudian dibaptis sebelum kematiannya lalu kematian Konstantinus ini menghasilkan beberapa penerus yang memiliki umur pendek seperti Theodosius I yang merupakan kekaisaran Romawi yang terakhir yang sebelumnya akhirnya kekaisaran itu terpecah belah menjadi dua kerajaan yaitu kerajaan timur dan barat.

Singkat cerita, Kekaisaran Bizantium berhasil menguasai wilayah pada awal pemerintahannya yaitu wilayah Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina. Kekaisaran bisa diem ini merupakan kekuasaan yang mengalami masa kejayaannya atau maju berkembang pesat karena memiliki pelabuhan yang pelabuhan itu sendiri adalah pelabuhan yang berhasil menghubungkan aktivitas perdagangan dari pedagang barat dan pedagang timur Romania. Setelah Kekaisaran Bizantium ini jaya, akhirnya Kaisar Justinian I meneruskan kekuasaannya yang dianggap bahwa kekaisaran ini adalah kekaisaran yang paling kuat dan paling mencapai puncak keemasan di sepanjang sejarah kekaisaran Romania pada 527 Masehi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline