Lihat ke Halaman Asli

ASI Bebas Mampet Tanpa Harus Ribet!

Diperbarui: 21 April 2020   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

asimor.co.id

Hampir 2 bulan sudah kita menjalani social distancing maupun physical distancing untuk membatasi dan mengurangi penyebaran virus Covid-19 lebih luas lagi di tengah masyarakat.

Makin ke sini sepertinya kita makin nggak betah untuk terus-terusan diam di rumah aja. Karena sudah mulai bosan, sudah bingung mau melakukan apa.

Sementara ruang gerak semakin terbatas, bolak balik di rumah ya itu-itu lagi. Untuk yang work from home ataupun study from home mungkin masih punya kegiatan, karena di rumah masih ada hal yang dikerjakan.

Namun bagaimana dengan yang nggak punya pekerjaan sama sekali, atau yang terpaksa "dirumahkan" oleh perusahaan juga kantor dan tidak mendapatkan gaji?

Yang pasti kita semua mengalami hal tersebut, terpaksa di rumah aja mengikuti anjuran pemerintah dan WHO demi bisa memutus penyebaran dan semakin meningkatnya pasien yang terpapar virus Corona.

Dengan tetap melakukan aktifitas rumahan seperti biasa, tetap menjaga kesehatan, mengkonsumsi makanan yang cukup, juga vitamin untuk meningkatkan imun tubuh agar virus nggak mau dekat-dekat dengan kita.

Yang penting kita jangan panik menghadapi situasi seperti sekarang ini, agar kondisi jiwa dan raga kita tetap fit dan bahagia.

Namun, nggak semuanya berimbas tidak enak dengan kebijakan pemerintah karena adanya social distancing ini. Ada sebagian masyarakat yang justru senang dengan keputusan untuk work from home, dan di rumah aja selama masa pandemic ini.

Salah satunya Ibu pekerja, seperti tetangga saya yang selama ini meninggalkan anak-anaknya di rumah untuk tetap bisa bekerja membantu perekonomian keluarga.

Selama bekerja, biasanya anak-anak bersama ART atau Baby Sitter, atau dititipkan di tempat penitipan anak (Day Care), karena suami istri semuanya bekerja. Sehingga kedekatan dengan anak berkurang, karena anak-anak lebih sering dengan orang lain, bukan dengan Ibu dan Ayahnya.

Anak kedua tetangga saya ini, sekarang baru berumur 8 bulan dan yang pertama berumur 4 tahun. Dua-duanya masih butuh sekali bonding bersama ibunya, terutama yang masih kecil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline