Negeri besar perlu merendah bagaikan sungai mengalir turun ke delta (posisi di bawah),
menjadi tempat pusat pertemuan bagi dunia,
dan menjadi sifat perempuan bagi dunia.
Dengan sifat perempuan yang diam dan rendah hati dapat menaklukan laki-laki.
Maka,
negeri besar yang rendah hati terhadap negeri kecil, dapat menggambil hati negeri kecil, sehingga negeri kecil mau menjadi sekutu mereka.
negeri kecil yang rendah hati terhadap negeri besar, dapat memikat hati negeri besar, sehingga negara besar mau melindungi mereka.
Jadi memilih rendah hati akan menciptakan kebersamaan dan persekutuan.
Negeri besar tidak memiliki keinginan lain,
hanya untuk membantu memajukan lebih banyak orang.
Negeri kecil tidak memiliki tujuan lain,
hanya untuk bersekutu dengan lebih banyak orang.
Dengan cara inilah, keduanya (baik negeri besar dan negeri kecil) akan mencapai keinginannya.
Tapi negeri besar perlu senantiasa berlaku rendah hati.
Bab 62. Tao tempat berlindung
Tao adalah tempat berlindung bagi segala makhluk.
Mustika bagi orang baik,
Perlindungan bagi orang yang tidak baik.
Dengan manis budi-bahasa, dapat menarik hati orang,
Dengan perilaku bertata-krama, dapat menarik simpati orang.
Apakah orang yang tidak baik harus sia-sia?
Untuk itulah, seorang raja besar dimahkotai akan didampingi tiga orang perdana menteri.
Daripada mengirim upeti permata mahal yang ditarik kereta dengan empat ekor kuda,
Baiknya mereka (raja dan perdana menteri) diam dan mengikuti sesuai dengan Tao.
Bagaimana di jaman dahulu orang memuliakan Tao?
Bukan untuk memperoleh apa-apa yang diharapkan diri,
dan bukan pula untuk menebus dosa.
Maka dari itu Tao dimuliakan dunia.
Bab 63. Tak ada perkara sukar karena tidak memandang ringan
Melakukan kebajikan tanpa berbuat.
Mengelola tanpa turut campur.
Menikmati tanpa merasakan.
Tak ada perbedaan antara besar, kecil, banyak dan sedikit.
Membalas musuh (kebencian) dengan kebaikan.
Rencanakan pekerjaan sulit selagi masih mudah,
Selesaikan pekerjaan besar dari mengerjakan yang kecil.
Persoalan tersulit di dunia dimulai dengan mudah,
Persoalan besar di dunia diawali dari yang kecil.
Dari itu seorang Bijak tidak menunjukan kebesarannya, maka bisa melakukan pekerjaan besar.
Barang siapa dengan mudah berjanji, malah akhirnya menciptakan kekurangan-percayaan;
yang menggampangkan urusan, maka akhirnya mengalami banyak kesulitan.
Dari itu seorang Bijak tak memandang ringan segala perkara,
maka akhirnya tak ada perkara sukar baginya.
Bab 64. Memandu kembali ke sifat alami dan sewajarnya
Keadaan tenang mudah dipertahankan,
yang belum terjadi mudah direncanakan.
Dalam keadaan rapuh mudah dipecah-pecah,
yang kecil mudah dihancurkan.
Kerjakanlah sebelum terjadi apa-apa,
Atur rapi sebelum menjadi kalut.
Pohon yang besar tumbuh dari tunas yang kecil.
Gedung sembilan tingkat dimulai dari setumpuk tanah.
Perjalanan seribu kilometer dimulai dari satu langkah.
Siapa yang melakukan dengan memaksakan akan gagal.
Siapa yang menguasai dengan erat akan kehilangan.
Itu sebabnya,
seorang Bijak bertindak dengan kebajikan tanpa berbuat, maka ia tak mengalami kegagalan,
tidak menguasai dengan erat, maka tak kehilangan.