Lihat ke Halaman Asli

Margaretha

A passionate learner - Ad Astra Abyssoque.

Tao Te Ching (Bab 1-20)

Diperbarui: 26 April 2022   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://theculturetrip.com/asia/china/articles/action-in-inaction-the-taoist-philosophy-of-wu-wei/

Tao Te Ching
Terjemahan Bahasa Indonesia dari penerjemah Jason Peng
Bahasa Indonesia translation from the courtesy of Jason Peng

Saya sedang mempelajari teks Tao Te Ching bersama kelompok diskusi 52 Living Ideas, dan mendapatkan banyak manfaat. Maka dalam tulisan ini, saya ingin berbagi catatan terjemahan yang saya lakukan atas teks Tao Te Ching.

Dalam kelompok diskusi ini, Tao Te Ching diterjemahkan oleh Jason Peng dan Amon Greene. Mereka menerjemahkan kata dan kalimat ke makna literal terdekat dan berusaha disiplin mengurangi penambahan pemaknaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir pengaruh subyektivitas, penambahan estetik, ataupun pemasukan nilai-nilai ajaran lain atas teks asli Tao Te Ching. Harapannya, pemahaman atas teks Tao Te Ching menjadi lebih murni. Namun perlu dipahami bahwa ada banyak pilihan terjemahan Tao Te Ching yang bisa dibaca (Tao Te Ching adalah salah satu buku yang telah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia).

Tao Te Ching ditulis sekitar 400 BCE oleh Lao Tzu atau Laozi, seorang filsuf dan penulis Cina. Disampaikan, bahwa buku ini awalnya ditulis sebagai bahan belajar bagi para calon pemimpin di Cina pada masa itu. Artinya, buku ini sebenarnya ditujukan bagi pembaca khusus, untuk mendampingi cendekia agar menjadi pemimpin yang bijak. Namun, bukan berarti kita (orang awam) tidak bisa memetik manfaat dengan membaca dan melakukan refleksi atas teks sarat filosofi ini.

Buku Tao Te Ching tersusun atas 81 bab, dan dibagi menjadi 2 bagian: 1) Tao Ching (Bab 1-37), dan 2) Te Ching (Bab 38-81). Pokok-pokok dalam buku ini menguraikan tentang Tao sebagai Jalan yang sejati (the way) yang perlu diupayakan dengan melakukan kebajikan De (virtues) dan keutamaan kebajikan tanpa berbuat (Wu-Wei). Saya akan menerjemahkannya dalam beberapa tahap.


Bab 1. Sifat misteri Tao

Tao yang dapat dibicarakan bukanlah Tao yang abadi.
Nama yang dapat diberikan bukanlah nama yang sejati.
Kekosongan (wujud tiada nama) itulah awal mulanya.
Setelah ada nama, menjadi induk (Ibu) dari segala sesuatu.

Maka,
melalui kekosongan abadi, dapat menyelidik sifat yang tidak dapat diketahui (dari Tao).
Melalui wujud abadi, dapat menyelidik sifat samar (dari Tao).

Kedua ini (kekosongan dan wujud) berasal dari Tao, namun penampakannya berbeda.
Keduanya adalah misteri.

Bab 2. Sifat samar Tao

Di dunia, orang menyebut sifat keindahan sebagai indah, maka muncul sifat keburukan.
Ketika orang menyebut sifat kebaikan sebagai baik, maka muncul sifat kejahatan.

Maka,
Ada dan tidak ada hadir bertumbuh bersama.
Sukar dan mudah hadir saling melengkapi satu sama lain.
Panjang dan pendek hadir saling membentuk satu sama lain.
Tinggi dan rendah hadir saling membandingkan satu sama lain.
Suara tinggi dan suara rendah hadir saling selaras antara satu sama lain.
Yang di depan dan yang di belakang hadir saling mengikuti satu sama lain.

Maka dari itu,
orang Bijak melakukan kebajikan tanpa berbuat,
mengajar tanpa berkata-kata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline