Lihat ke Halaman Asli

Wanita Tangguh

Diperbarui: 25 Juni 2015   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadilah wanita yang tangguh.. Jadi penolong bagi siapapun yang membutuhkan.. Penolong siap memberi apapun.. Dan Tugasmu adalah MEMBERI.. Ketika sudah berkomitmen untuk memberi, relakanlah hatimu untuk terus di isi dengan Dia, Tanpa Dia, Kasih-mu kosong.. Tanpa Dia, kasih-mu sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.. Sesekali bukankah kamu merasa haus? Ya, benar. Karena airmu selalu kau berikan pada orang lain. Menurutmu, siapa yang dapat mengisinya? ORANG TUA? KAKAK? ADIK? MENTOR? ataukah SAHABAT? haha, Semua omong kosong. Tidak ada satupun manusia yang bisa mengisi airmu. Ketika kamu sudah merasa airmu hampir habis, ketika kamu sudah merasa pahit dan tawar hatimu, cepat-cepatlah berbalik! Tidak usah menunggu terlalu lama. Menunggu terlalu lama bisa mengakibatkan jatuh ke sumur yang sangat dalam. Kalau ada yang menolong mengangkat dari sumur “Puji Tuhan ya”, kalau tidak ada? aahh..tidak. Pasti selalu ada pertolongan bagimu. Hidupmu bukanlah milikmu lagi, kamu telah ditebus dan di bayar lunas. Harganya mahal lho..tak bercacat dan bercela. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia! Hati-hati bro n sist, kalau kamu melakukan untuk manusia, kekecewaan cepat atau lambat pasti datang dalam hidupmu. PENYESALAN?? aah, tidak, selalu saja bagian itu di akhir cerita. TIDAK, TIDAK.. aku tidak menyesal telah mengenalmu. TIDAK, TIDAK.. aku tidak menyesal telah menolongmu. Itu penghargaan luar biasa yang aku dapatkan. Tubuhku terkoyak dan mau memberontak, seakan perasaan menyesal membakar hatiku, tapi Roh-ku adalah Roh yang penurut, Roh yang lemah lembut dan Roh yang tentram telah Dia taruh di hatiku. “Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti Merpati”. Ya, terkadang hati sudah sangat hambar karena selalu menolong dan selalu memperhatikan. Terbersit pertanyaan “Kapan aku ditolong? Kapan aku diperhatikan?..Heyy,, jangan selfish dong.. kamu di ciptakan bukan untuk meratapi nasib dan juga bukan untuk ditolong, tapi kamu-lah yang akan menolong. Bukankah seorang penolong harus lebih KUAT daripada orang yang di tolong? Setuju? Aku harap kamu setuju..hehe Wanita diciptakan untuk menjadi penolong. Aku nasihatkan padamu “jangan andalkan perasaanmu, karena perasaanmu akan membawamu pada maut”. Andalkanlah hati nuranimu yang biasa kamu sebut “Roh Kudus”, Pribadi itu yang setia menjadi “alarm” ketika kamu sudah melenceng dari rel-Nya. Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu! Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu TELADAN dalam berbuat baik. INGAT : KASIH ADALAH MEMBERI!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline