Lihat ke Halaman Asli

Cici Sabarofek

Mahasiswa Doktoral Pengembangan SDM Unair, Dosen Universitas Papua

Elektabilitas Pasangan Ganjar dan Mahfud MD Menurun?

Diperbarui: 11 Desember 2023   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Seperti yang dilaporkan Kompas.com pada link  https://nasional.kompas.com/read/2023/12/10/19280001/lsi-elektabilitas-ganjar-mahfud-merosot-suara-lari-ke-prabowo-gibran ,  analisis ini berfokus pada hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyelenggarakan elektabilitas calon presiden dan wakil presiden Indonesia. Data yang dirilis menunjukkan bahwa preferensi pemilih berubah secara signifikan menjelang pemilihan presiden.

Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berhasil meningkatkan elektabilitas mereka dari 35,9% pada Oktober menjadi 45,6% pada Desember. Peningkatan ini mungkin merupakan hasil dari strategi kampanye yang efektif mereka, atau mungkin karena perubahan dalam dinamika politik atau masalah yang muncul baru-baru ini. Menarik untuk melihat bagaimana Prabowo, yang telah lama berada di panggung politik Indonesia, dapat bekerja sama dengan Gibran, yang lebih muda, untuk memberikan kombinasi pengalaman dan pembaharuan.

Kedua, elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menurun, turun dari 26,1% menjadi 23,8%. Pergeseran sebagian suara dari Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran menunjukkan pergeseran dukungan dari kelompok pemilih yang mungkin memiliki preferensi politik atau ideologi yang sama, atau mungkin karena ketidakpuasan terhadap kinerja atau janji Ganjar-Mahfud atau akibat dari strategi kampanye Prabowo-Gibran.

Ketiga, menarik untuk dicatat bahwa pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, mengalami peningkatan elektabilitas, meskipun tidak sebesar Prabowo-Gibran. Mereka meningkat dari 19,6% menjadi 22,3%, menunjukkan bahwa mereka masih relevan dalam pemilihan dan mungkin mendapat manfaat dari keraguan pemilih terhadap dua pasangan lainnya.

Terakhir, survei menunjukkan penurunan jumlah responden yang belum memutuskan atau tidak menjawab dari 18,3% menjadi 8,3%; ini menunjukkan bahwa lebih banyak pemilih yang telah membuat keputusan mereka saat pemilihan semakin dekat, yang mungkin merupakan indikator penting untuk menentukan hasil pemilihan.

Secara keseluruhan, hasil survei LSI ini menunjukkan bahwa preferensi pemilih berubah dan betapa pentingnya strategi kampanye untuk pemilihan presiden. Ini juga menunjukkan betapa rumitnya politik Indonesia, dimana opini publik dan kesetiaan dapat berubah dengan cepat, yang berdampak besar pada peta politik negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline