Lihat ke Halaman Asli

Cici Sabarofek

Mahasiswa Doktoral Pengembangan SDM Unair, Dosen Universitas Papua

22 Tahun Kau dalam Keabadian Sahabatku

Diperbarui: 15 November 2023   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sahabat tercinta tetap abadi di hati di antara kenangan masa muda.
Di masa lalu, melangkah di jalan remaja bersama, sekarang hanyalah bayangan di balik tirai waktu.

Setelah dua puluh dua tahun berlalu, kenangan kita tidak akan pudar.
Senyummu seperti bintang di malam gelap, mencerahkan dunia remaja.

Kisah-kisah kita seperti halaman buku yang kian lama terbuka, tetapi tidak pernah terbuka lagi.
Sahabat, kenangan dan doa selalu menyertaimu di mana pun Anda berjalan.

Waktu berlalu meninggalkan jejak yang mendalam di hati ini. Engkau tetap abadi dan tak tergantikan di hati ini.
Aku merindukan sahabat masa muda kita yang penuh tawa dan cerita.

Di taman hati, bunga-bunga kenangan mekar, Saat-saat dulu seperti lukisan yang abadi.
Sahabat, engkau selalu hadir dalam ingatan Aku di sini, meskipun Kau pergi. Kisah Kita tidak akan pernah mati.

Rohmu melayang tinggi, seperti burung bebas di langit, menyapa bintang-bintang malam.
Sahabat, kenanganmu menjadi cahaya abadi di setiap senja dan pagi.

Aku berdiri di sini, merenungkan apa yang telah terjadi, mendoakan sahabat tercinta, dan menyampaikan cintaku.
Kamu tetap hidup dalam cerita yang tak terlupakan, meskipun Kamu meninggalkan perjalanan ini lebih awal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline