Lihat ke Halaman Asli

Cinta Indonesia dan Korea Ala Kim Kotji dan KTTI

Diperbarui: 1 Februari 2016   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pertunjukan Tari Indonesia dan Korea di Korea Selatan Tanggal 30 Januari 2016"][/caption]

Eoureuda (어우르다) adalah sebuah pertunjukan kolaborasi antara Kim Kotji dan KTTI yang diadakan pada tanggal 30 Januari 2016 yang lalu di Sungkyun Theater, Seoul, Korea Selatan. Eoureuda sendiri berarti unity atau persatuan yang menyatakan bahwa walaupun Indonesia dan Korea berbeda, mereka dapat bersatu melalui tarian. Pertunjukan ini diadakan atas kerjasama Kim Kotji, seorang penari Korea yang pernah menerima beasiswa seni dan budaya Indonesia di tahun 2015, dan KTTI, komunitas tari tradisional yang ada di Korea Selatan.

[caption caption="Kim Kotji (dok. pribadi)"]

[/caption]

Kim Kotji adalah seorang penari dan penata seni yang cukup terkenal di Korea. Lulus S2 pada tahun 2014 dari jurusan musik di Academy of Korean Studies, ia menerima Indonesia Art and Culture Scholarship (IACS) pada tahun 2015. Ia tinggal di Indonesia selama lebih kurang 4 bulan dan mulai saat itulah ia mulai mencintai seni tarian tradisional Indonesia. Setelah kembali ke Korea pun, ia bergabung dengan KTTI untuk tetap bisa menarikan tarian tradisional Indonesia. Bersama KTTI, ia mempersiapkan pertunjukan kolaborasi tari yang akhirnya ditampilkan pada 30 Januari yang lalu di Seoul.

[caption caption="Jindobuk Dance by Kim Kotji (dok. pribadi)"]

[/caption]

Tarian ini awalnya adalah bagian dari musik tradisional Korea yang ditampilkan oleh para petani. Unsur utama dari tarian ini adalah gendang yang digantung di bagian depan tubuh dan kedua tangan yang memegang stik gendang. Tarian ini ditarikan dengan gembira sambil memukul gendang, menggerakkan bahu, melompat, dan sebagainya. Tarian ini ditarikan oleh Kim Kotji sendiri.

[caption caption="Tari Indang (dok. pribadi)"]

[/caption]

Tari Indang adalah tari tradisional Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat. Tari ini diciptakan sekitar abad keempat belas dan terus ditarikan sampai sekarang untuk menunjukkan kehidupan masyarakat Islam di Sumatera Barat. Tari ini dahulu digunakan untuk menyebarkan agama Islam dan ditarikan dengan menggunakan Indang yang ditepuk dengan menggunakan telapak tangan. Tarian ini ditarikan oleh KTTI.

[caption caption="Ogimu Dance (dok. pribadi)"]

[/caption]

Tarian Ogimu menggunakan janggu (장구, salah satu gendang tradisional Korea), gyeonggo (경고, kerincingan yang dipakai oleh dukun), dan kipas. Tarian ini merupakan salah satu tarian shamanisme yang masih ditarikan di Korea. Di Korea sendiri shamanisme masih dianggap sebagai bagian dari seni dan sastra sehingga masih dipelajari dan dikembangkan sampai sekarang. Walau praktik perdukunan sudah jarang sekali ada, penelitian dari bidang seni dan sastra masih dilakukan. Tarian Ogimu ini ditarikan oleh Go Woori dan Yoon Jinah.

[caption caption="Tari Pakarena (dok. pribadi)"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline