Tentunya banyak dari kita yang tahu mengenai drama sejarah Korea seperti Jewel in the Palace, Dong Yi, Moon that Embraces the Sun, dan sebagainya. Banyak di antara penonton drama tersebut yang ingin merasakan bagaimana suasana kehidupan tradisional rakyat Korea di masa lampau. Korea Selatan yang saat ini sedang giat mengembangkan industri pariwisatanya, menghadirkan Korean Folk Village yang terletak di kota Yongin, Gyeonggido, Korea Selatan.
[caption id="attachment_361860" align="aligncenter" width="378" caption="Korean Folk Village (dok. pribadi)"][/caption]
Korean Folk Village bisa ditempuh sekitar satu jam dari kota Seoul dengan menggunakan bus atau kereta. Korean Folk Village buka mulai pukul 09.30 hingga 18.00. Pengunjung disarankan untuk datang pagi agar puas mengitari 243 hektar wilayah ini, Ada sekitar 260 buah rumah tradisional Korea yang ada disini. Hanya dengan tiket masuk 24.000 won saja, kita bisa puas mengelilingi Korean Folk Village selama sehari pernuh. Namun, untuk hari tertentu ada diskon khusus, misalnya pada hari raya imlek 2015 ini, ada diskon 50% untuk pengunjung yang ber-shio kambing. Tidak hanya rumah tradisional saja yang bisa kita nikmati disini, tetapi ada pula museum, restaurant, tempat hiburan, dan lainnya.
Selain dari rumah-rumah tradisional, ada pula pertunjukan tradisional Korea yang ditampilkan disini. Tiga pertunjukan yang sempat saya lihat pada saat kunjungan saya Februari lalu adalah Pungmulnori (pertunjukan alat musik tradisional Korea), akrobat di atas tali, dan akrobat di atas kuda. Apabila Anda mengunjungi tempat ini bukan di musim dingin, maka Anda berkesempatan pula untuk menyaksikan pertunjukan pernikahan tradisional Korea.
[caption id="attachment_361863" align="aligncenter" width="378" caption="Akrobat di Atas Tali (dok. pribadi)"]
[/caption]
Salah satu tempat menarik pula bagi penggemar drama Korea adalah pojok khusus drama Korea. Kita bisa mengetahui drama-drama apa saja yang pernah syuting di Korean Folk Village. Drama tersebut antara lain adalah You Who Come From the Stars, Arang Satto, Sunkyunkwan Scandal, Moon that Embraces the Sun, dan sebagainya. Pengunjung bahkan berkesempatan untuk mengambil foto dengan standing figure dari tokoh-tokoh yang ada di drama tersebut.
[caption id="attachment_361864" align="aligncenter" width="378" caption="Standing Figure Drama Moon that Embraces the Sun (dok. pribadi)"]
[/caption]
Ada pula seasonal events yang ditawarkan oleh Korean Folk Village kepada pengunjung. Pada Desember dan Januari, ada Cold Winter Rural Home Tales, yaitu program untuk merasakan kehidupan tradisional musim dingin bagi masyarakat Korea, Pengunjung diajak untuk makan ubi panggang, membuat layangan tradisional, dan sebagainya. Pada Februari dan Maret, ada the Play From Those Old Days, yaitu program untuk merasakan mainan dan membuat makanan tradisional Korea. Pada April dan Mei, ada Welcome to Joseon, program yang membuat pengunjung merasa kembali ke masa lalu pada saat Korea masih berupa kerajaan yang bernama Joseon. Pada Juni dan Juli, ada Maternal Grandfather's House in Summer, yaitu berupa proyek membuat barang-barang kayu dan alat musik di dalam studio tradisional serta program untuk merasakan makanan tradisional Korea di musim panas. Terakhir, pada Oktober hingga Novermber, Korean Folk Village mengadakan Historical Drama Festival, dimana pengunjung bisa mendapatkan sesi tanda tangan, melihat syuting drama sejarah, dan sebagainya.
Tak hanya orang asing, orang Korea pun sangat tertarik untuk mengunjungi Korean Folk Village. Oleh karena itu, jika ingin berkunjung ke tempat ini, Anda lebih baik memilih hari biasa agar bisa lebih puas mengitari Korean Folk Village. Selain itu, ada baiknya pula agar Anda bisa mengecek jadwal festival dan program yang sedang berjalan agar tidak melewatkan program yang memang Anda ingin lihat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H