Anak adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang besar dalam kehidupan berkeluarga. Tidak semua anak dilahirkan sempurna, ada kalanya anak terlahir dengan kondisi cacat atau berkelainan. Anak berkelainan di artikan sebagai anak yang memiliki kelainan penyimpangan dari kondisi rata-rata anak normal umumnya dalam hal fisik, mental, maupun karakteristik perilaku sosialnya. Menurut Hallahan dan Kauffman: 1991 anak berkelainan di defenisikan sebagai anak yang berbeda dari rata-rata umumnya, dikarenakan ada permasalahan dalam kemampuan berfikir, penglihatan, pendengaran, sosialisasi, dan bergerak.
Karakteristik anak berkelainan cenderung bervariasi untuk setiap jenis kelainannya, mencangkup kelainan fisik, mental-intelektual, sosial-emosional, maupun masalah akademik. Karena anak berkelainan dalam segi karakteristik berbeda dengan anak normal, membuat anak berkelainan belum sepenuhnya mendapatkan hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat, hal ini disebabkan oleh stigma bahwa anak berkelainan tidak mampu hidup layaknya anak-anak normal. Oleh sebab itu anak berkelainan memerlukan perhatian khusus yang istimewa dari orang tuanya maupun lingkungan sekitar.
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat, sama halnya dengan anak berkelainan mereka juga memerlukan pendidikan agar kehidupan mereka dapat berjalan sama dengan anak-anak normal.
Dalam pendidikan, anak berkelainan membutuhkan pelayanan yang khusus yang merupakan kebutuhan esensial, pelayanan pendidikan bagi anak berkelainan biasa disebut dengan sekolah inklusi, sekolah inklusi adalah sekolah dengan sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan siswa berkebutuhan khusus dilayani sesuai kemampuannya. Strategi pembelajaran anak berkelainan disesuaikan dengan kemampunan dan potensi setiap anak dengan kelainan yang mereka sandang supaya proses pendidikan yang mereka peroleh dapat berjalan dengan optimal.
Secara umum, ada dua pendekatan yang sering dilakukan dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak berkelainan, yaitu pendekatan kelompok/klasikal, dan pendekatan individual. Dari karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak berkelainan yang berbeda dari anak normal pada umumnya yang membutuhkan pelayanan khusus bersifat intensif, membuat anak berkelainan sebagai anak istimewa yang harus terus didukung dalam aspek manapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H