Pentakosta Hari Diturunkannya Roh Kudus
Hari Minggu,31 Mei 2020 lalu umat Nasrani telah memperingati perayaan Hari Raya Pentakosta.
Pada konteks Perjanjian Lama Pentakosta disebut juga sebagai Hari Raya 7 Minggu. Hari ke-50 setelah Paskah. Dimana umat Israel saat itu mengucap syukur atas selesainya panen gandum ( Ulangan 16 : 9-10). Pentakosta juga diperingati sebagai hari turunnya Hukum Taurat.
Dalam konteks Perjanjian Baru hari Pentakosta berubah makna. Saat itu tepat pada hari Pentakosta. Para Rasul sedang berkumpul bersehati dan berdoa menantikan Roh Penolong yang dijanjikan Tuhan Yesus sebelum terangkat ke Sorga. Dan tiba-tiba turunlah dari langit bunyi tiupan angin yang keras. Disertai lidah-lidah api yang hinggap pada setiap Rasul yang berkumpul saat itu ( Kisah Para Rasul 2 : 1-13)
Dan sampai kini kami orang Nasrani memperingati Pentakosta sebagai hari diturunkannya Roh Kudus. Sebagai penggenapan janji dan wujud penyertaan Allah sendiri dalam kehidupan umat manusia.
Roh Kudus adalah Roh Penolong Dalam Kesesakan
Manusia adalah makhluk yang sangat terbatas dan penuh dengan kelemahan. Kita buta tentang situasi dalam hidup ini, yang semua serba tidak pasti. Kita tidak pernah tahu semenit kemudian apa yang akan terjadi pada diri kita.
Terutama dalam masa pandemi saat ini. Kita sedang diliputi rasa khawatir dan takut. Kita takut tertular dan mati karena virus ini. Kita takut kelaparan karena ekonomi semakin sulit dan menghimpit. Kita cemas tentang waktu, kapankah wabah ini akan berlalu. Sanggupkah kita bertahan jika terus-menerus seperti ini ? Kapan keadaan ini dapat pulih kembali ?
Sama seperti situasi para Rasul saat itu, mereka juga diliputi rasa khawatir. Krisis karena ketiadaan Tuhan Yesus yang selama ini ada di antara mereka. Sosok Guru, Pemimpin dan Pelindung mereka telah kembali ke Sorga. Mereka pun berharap akan adanya seorang Penolong bagi mereka. Roh Kudus yang dijanjikan Allah untuk menyertai mereka dalam mengemban Amanat Agung ke seluruh penjuru bumi.
Mari Hidup Dalam Pimpinan Roh Kudus