Mengalun merdu Syahdu... Mengalir pelan Sendu... Berisik rindu dalam senja Menjadi gembala dalam rindu yang nyata Sepucuk tangkai bunga kau petik Menabur wanginya tentram di dalam dada Segenggam mutiara cinta kau bingkiskan Menerangi kalbu yang resah dalam pilu Kasih, aku sedih bukan karena hati ini perih atas luka yang pernah tertoreh Tapi kasih, aku sedih senyuman nyatamu sementara tak di sini lagi Tapi tak apa... Cinta dalam diam, seperti senja yang bergerak pelan menggantikan siang Cukup rindu ini menciptakan butiran-butiran hujan doa, untuk menyejukkan gersangnya jiwa # “...Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Q.s. ar-Ra'd: 28). Senja di Kota Atlas, Rabu 18 September 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H