Pentingnya program edukasi terkait gizi, kesehatan reproduksi, dan pencegahan pernikahan dini pada remaja semakin diakui dalam mewujudkan generasi muda yang sehat. Program intervensi oleh mahasiswa PKL UNNES di lakukan di institusi Pendidikan yaitu SMP IT Insan Cendekia (04/10), dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja tentang gizi, kesehatan reproduksi, serta risiko dan dampak dari pernikahan dini. Evaluasi terhadap program-program ini tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan program di masa depan, tetapi juga menjadi dasar dalam menyusun rekomendasi kebijakan atau policy brief untuk pemerintah setempat.
Kesehatan gizi yang optimal, pemahaman tentang kesehatan reproduksi, serta kesadaran akan dampak negatif pernikahan dini sangat penting bagi perkembangan remaja siswa SMP IT Insan Cendekia yang sehat dan produktif. Program edukasi ini dirancang untuk mendorong remaja dalam memahami kebutuhan gizi yang sesuai dengan masa pertumbuhan mereka, guna menjunjang kesehatan fisik dan mental. Siswa juga dibekali dengan pengetahuan dasar tentang kesehatan seksual, serta cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi. Selain itu disampaikan edukasi terkait pencegah pernikahan dini dengan memberikan wawasan tentang dampak negatif dari pernikahan di usia remaja, baik dari segi kesehatan, psikologis, hingga dampak ekonomi.
Evaluasi program dilakukan untuk menilai efektivitas, daya jangkau, serta pemahaman siswa setelah mengikuti edukasi ini. Dengan menggunakan pre-test dan post-test pada siswa, hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa mengenai pentingnya gizi seimbang, risiko pernikahan dini, dan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi.
Hasil ini menunjukkan bahwa program edukasi berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa. Namun, tantangan masih dihadapi dalam hal memaksimalkan pemahaman dan mempertahankan perubahan perilaku di jangka panjang. Evaluasi ini menjadi dasar dalam penyusunan policy brief yang diharapkan menjadi rekomendasi kebijakan bagi instansi Pendidikan khususnya di SMP IT Insan Cendekia.
- Integrasi pendidikan gizi dan kesehatan reproduksi pada setiap kelas yaitu 7,8,9 sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting secara komprehensif.
- Pemantauan dan evaluasi berkala untuk mengukur efektivitas program dalam meningkatkan pengetahuan siswa dan dampak jangka panjang terhadap perilaku sehat.
- Selain kepada siswa, edukasi terkait gizi, kespro dan pernikahan dini juga perlu disampaikan kepada orang tua melalui acara khusus pertemuan wali murid.
- SMP IT Insan perlu melakukan skrining terkait status gizi dan kesehatan reproduksi siswa, yang kemudian hasil tersebut dapat disampaikan kepada orangtua untuk diberikan perawatan siswa yang perlu.
Dengan demikian, policy brief berbasis evaluasi program ini bukan hanya dokumen rekomendasi, melainkan sebuah langkah nyata untuk membangun kebijakan yang mendukung pendidikan dan kesehatan remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H