Lihat ke Halaman Asli

Mareta Hayuningtyas Prabandari

Mahasiswi Universitas Negeri Semarang

Peran Mahasiswa UNNES dalam Peningkatan Capaian Peserta KB Aktif di Kelurahan Kalipancur dengan Video Edukasi: Cegah Stunting Melalui Program KB

Diperbarui: 31 Oktober 2024   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawancara dan penyampaian intervensi video edukasi dengan TPK/Dok. pri

Dalam rangkaian Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Mahasiswa PKL dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang, melakukan program intervensi untuk meningkatkan capaian peserta KB aktif yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya KB dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera. Sebagai bagian dari strategi, kampanye ini menggunakan video edukasi yang diunggah pada media sosial terkait serta platform komunitas seperti grup TPK (Tim Pendamping Keluarga) untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Materi yang disampaikan dalam video ini meliputi manfaat KB, pilihan metode KB, serta dampak positif KB terhadap kesehatan ibu dan anak.

Kelurahan Kalipancur merupakan Kelurahan di Kecamatan Ngaliyan dengan tingkat partisipasi KB aktif (PA) yang masih terbilang jauh dari traget kota Semarang. Hal tersebut dapat menjadi faktor risiko penyebab stunting dan kehidupan keluarga yang kurang terencana dan berkualitas. Wilayah dengan jauh dibawah target dengan presentase 49,60% dan masih jauh dibawah target Kota Semarang yaitu 75% dengan selisih signifikan sekitar 25,4% yang menunjukkan adanya area potensial untuk perbaikan program atau intervensi yang terfokus.

Langkah awal dari pelaksanaan intervensi adalah analisis situasi dengan data sekunder dan data primer, data sekunder didapatkan dari website Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Semarang, sedangkan data primer didapatkan dari wawancara mendalam dengan TPK (Tim Pendamping Keluarga) di Kelurahan Kalipancur. Berdasarkan data ini, faktor yang mempengaruhi dalam rendahnya capaian peserta KB aktif (PA) adalah kurangnya akses informasi di Keurahan Kalipancur, sehingga  mahasiswa merancang video dengan konten yang disesuaikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya KB dan manfaat jangka panjangnya. Mahasiswa kemudian menghasilkan video yang mudah diakses, menarik, dan informatif. Setiap video mencakup informasi praktis tentang stunting, program keluarga berencana, jenis KB, dan manfaat penggunaan KB. Video dibuat dengan durasi yang singkat namun padat informasi, sehingga cocok untuk disebarluaskan di media sosial dan group whatsapp.

Penyebaran video edukasi di Kelurahan Kalipancur ini terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi KB aktif. Peningkatan jumlah akseptor KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) ini menandakan bahwa kampanye berbasis media digital seperti video edukasi dapat menjadi solusi inovatif dan efektif di era digital saat ini. Keberhasilan ini juga menunjukkan potensi besar media sosial dalam mendukung program kesehatan masyarakat, termasuk program KB.

Secara keseluruhan, program intervensi video edukasi dalam meningkatkan capaian peserta KB aktif ini memberikan manfaat yang besar, baik dari segi kesehatan, kemudahan akses informasi, maupun keberlanjutan program KB di masyarakat karena program ini didasarkan pada data yang kuat, sehingga intervensi yang dilakukan lebih tepat sasaran dan efektif. Masyarakat juga cenderung tertarik dengan media elektronik sebagai wadah edukasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline