Lihat ke Halaman Asli

Ummi Mardliyah

Pengembara dan Penikmat Pelajaran Kehidupan

Riasan Kepiluan Sang Ibu

Diperbarui: 9 Juli 2022   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Riasan Kepiluan Sang Ibu
Oleh: Ummi Mardliyah

Nestapa
Berdiri di atas genangan duka
Hujan turut menitikkan kucuran laranya
Deras, menggerus tanpa perasaan
Mengiris perih kenangan
Bayang kebersamaan menguar kepiluan
Tenggelam

Perpisahan merentangkan jarak yang tak lagi dekat
Sejauh mentari dan rembulan
Terik saat siang
Temaram saat malam

Berpisah
Raga terpasung lemah
Jiwanya resah
Hancur berkeping-keping, remuk redam
Menyisakan puing-puing perjuangan,
meminta tongkat estafet diteruskan
Lalu kini,
memaksa berdiri di atas satu kaki
kaki pasangannya tak lama pergi

Kekasih hati beranjak dari peraduan
Menghadap Tuhan
Meninggalkan memori-memori indah
membentuk untaian doa permohonan

Bermunajat kepada Ilahi Robbi
Bercerita, berkabung
Separuh jiwanya hilang
Pikiran tak tenang,
Segala macam penawar tak mampu memeluk pelik kehilangan

Sepanjang hari ia tak henti berdoa
Air mata kerap menetes di atas sajadah
Meminta Tuhan 'tuk sampaikan
"Kekasih, jagalah hati
Tunggulah aku di serambi surga"

Gubug memori, 12 September 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline