Lihat ke Halaman Asli

Ummi Mardliyah

Pengembara dan Penikmat Pelajaran Kehidupan

Puisi: Indonesiaku, Muharram Pengingat Masa Lalu

Diperbarui: 20 Oktober 2021   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesiaku, Muharram Pengingat Masa Lalu
Oleh: Ummi Mardliyah

Rembulan tak malu-malu di pertengahan Muharram
Menampakkan rona semu di awal petang
Elok jingga langit sore semburat membelah lantang
Menyambut bintang-bintang berhamburan

Malam syahdu 10 Muharram meninggalkan jejak peristiwa penting
Sayyidina Husein terbunuh di Karbala oleh pasukan perang terkenal bengis nan sinting
Pertumpahan darah tak mengenal jalur persaudaraan
Segala cara dilakukan demi kekuasaan

Muharram harusnya jadi pengingat
Sejarah yang tercatat
menjadi bukti sengketa persaudaraan
Genggam erat saling menguatkan
hanya simbol materi persatuan di buku bacaan

Muharram, awal bulan kalender Hijriyah
Bulan baru dengan semangat baru
Bekal sejarah peradaban di masa lalu
Perjuangan memerangi kebengisan oknum tak punya malu butuh bersatu

Meski berbeda suku, bahasa ataupun agama
Negaraku berdasar pancasila
Semboyan penuh makna, bhinneka tunggal ika mendarah dalam sukma

Indonesiaku, peristiwa Muharram merasuk pilu
Indonesiaku, tumbuhlah gagah tanpa ragu
Indonesiaku, tangguhkan bahumu dari segala penjuru
Dirgahayu Indonesiaku~

Gresik, 19 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline