Lihat ke Halaman Asli

Aba Mardjani

TERVERIFIKASI

Asli Betawi

Peri Cantik Suka Batu Akik (Episode 3)

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pagi membosankan buat Meiske. Ia kembali menemukan suaminya sudah asyik dengan batu-batu akiknya di ruang tamu. Segelas kopi masih mengepulkan asapnya.

“Menikah aja dengan batu-batu akikmu, Pa,” katanya sinis, membanting tubuhnya tanpa memandang suaminya.

“Edan kamu ya...” komentarnya singkat. Matanya terus mengamati batu-batu akiknya.

“Tiada waktu tanpa batu. Aku diangguri terus. Percuma kita banyak uang Pa kalau Papa jadi nggak perhatian sama aku....”

“Nggak usah lebai. Biasa aja. Kalau aku nggak perhatian sama kamu dan berpaling kepada wanita lain, itu baru kamu boleh cemburu. Masa’ kamu cemburu sama batu-batu akik ini?”

“Bukan gitu, Pa. Tapi, sejak booming batu akik, kamu berubah 180 derajat.”

“Kayaknya cuma perasaan dek Meiske aja.”

Meiske memperlihatkan wajah sewotnya.

“Tidur masih kutemani. Kalau kamu mau begitu pun aku selalu siap tempur. Ke pasar masih kuantar. Dan aku hampir nggak ke mana-mana. Kapan kamu butuhkan aku selalu siap. Aku bahkan sudah jadi suami siaga bahkan sebelum kamu hamil dan melahirkan.”

“Tapi sikap Papa dingin. Nggak hangat seperti sebelumnya.”

Sardan tertawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline