Lihat ke Halaman Asli

Aba Mardjani

TERVERIFIKASI

Asli Betawi

Taufik Jursal Effendi: ‘Takkan Berhenti Bina Pelatih dan Pemain Muda’

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13684113731912551623

TAK kurang dari 120 siswa Sekolah Sepakbola Benteng MudaIndonesia dan Bintang Kota Tangerang antusias mengikuti Festival Grassroots di Lapangan Sepakbola Sangego, Pintu Air, Tangerang, Minggu (12/5). Selain Bert Pentury, fesitval juga diawasi 26 pelatih muda dari 33 pelatih yang mengikuti program Training for Trainer yang diadakan Asosiasi Sekolah Sepakbola Indonesia (ASSB) sejak Jumat (10/5).

[caption id="attachment_253707" align="aligncenter" width="300" caption="Peserta Training For Trainer di Tangerang. "][/caption]

Bert Pentury, pelatih asal Belanda yang sejak September 2011 dikontrak PSSI untuk memberikan pelatihan bagi pelatih U-12, mengaku senang bisa turut membantu ASSBI yang diketuai Taufik Jursal Effendi. “Indonesia memang harus terus memperbanyak jumlah pelatih,” tandas Pentury, pria asli Ambon kelahiran Surabaya dan kini memegang paspor Belanda. “Sebagai perbandingan, Jepang yang jumlah penduduknya sekitar separuh dari Indonesia, memiliki 60 ribu orang pelatih, sedangkan Indonesia baru 4 ribu. Indonesia sangat tertinggal,” ia menambahkan.

Pada acara festival itu, sejumlah orang tua siswa, terutama kaum ibu, turut hadir memberikan dukungan kepada anak-anak mereka. Beberapa dari mereka mengatakan ingin anak-anak mereka kelak menjadi pemain sepakbola yang baik. Pesepakbola yang bisa diandalkan Indonesia.

Sementara itu, Training for Trainer sendiri ditutup dengan pemberian sertifikat. Peserta antara lain datang dari Kendari, Kalimantan Barat, Bandung, dan lain-lain. Para peserta mengaku gembira mendapatkan kesempatan berlatih di bawah arahan Bert Pentury yang memang sangat berpengalaman. Taufik menambahkan, acara serupa akan digelar kembali pada Oktober 2013 di Bekasi atau Banten. “Kita nggak boleh berhenti melahirkan pelatih-pelatih muda dan membina pemain-pemain usia dini. Mudah-mudahan PSSI juga makin peduli dengan pembinaan pemain muda, khususnya di tingkat grassroots,” kata Taufik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline