Oleh:
Mardiyanto, M.Pd.
CGP Angkatan 11 Kab. Wonosobo
Pendidikan guru penggerak angkatan 11 sudah memasuki modul 3, artinya dua modul sudah terlewati, yaitu modul 1, yang fokus pada Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantoro, Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak, Visi Guru Penggerak, dan Budaya Positit. Modul 2, yang fokus pada kebutuhan murid, pembelajaran sosial emosional, dan coaching. Modul 3, fokus tentang pengambilan keputusan, pemimpin dan pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program yang berdampak pada murid.
Saat ini, modul yang saya kuasai adalah 3.1., yakni pengambilan keputusan. Modul ini berisikan cara seorang pemimpin dalam mengambil sebuah keputusan yang dilematis. Artinya seorang pemimpin dihadapkan pada masalah yang sama sama benar. Seorang pemimpin harus memiliki paradigma, prinsip, dan keterampilan yang mumpuni dalam mengambil sebuah keputusan.
Secara umum, ada empat kategori paradigma yang ada dalam situasi dilematis itu.
- Individu lawan kelompok (individual vs community), ada pertentangan antara individu melawan kelompok yang lebih dominan atau mayoritas dalam sebuah perkumpulan yang lebih besar itu.
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), plihannya adalah antara mengikuti aturan "hitam di atas putih" atau melanggar sepenuhnya.
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) , dalam mengambil keputusan, kita harus memilih antara jujur atau setia kepada orang lain. Kejujuran dan kesetiaan ini acap menjadi pertentangan yang berat.
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). Sering kita dihadapkan pada situasi antara mengambil keputusan jangka panjang atau jangka pendek.
Dalam pengambilan keputusan, guru penggerak memiliki 3 prinsip yang dapat diambil meliputi Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).
Selain itu, seorang pemimpin dalam mengambil keputusan, melalui 9 langkah yang konret.
- Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi tertentu
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut
- Pengujian benar atau salah
- Pengujian paradigma benar dan benar
- Melakukan prinsip resolusi
- Investigasi Opsi Trilema
- Buat keputusan
- Lihat lagi keputusan itu, lalu refleksikan
Jika arah jarum jam kita putar balik arah, maka ada kesinambungan (koneksi) yang jelas antarmateri di modul 1, modul 2, dan modul 3, koneksi tersebut terletak pada tujuan akhir setiap modul, yakni berpihak pada murid.
Jika pengambilan keputusan kita kaitkan dengan pandangan KHD yang berpihak pada murid, maka ada ada kesinambungan antaralur belajar. Murid merupakan unsur yang paling utama dalam filosofi KHD, pada dasarnya tugas guru adalah untuk membimbing, mengantarkan, dan membantu murid untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang ia miliki. Dalam praktik atau proses menumbuh kembangkang potensi murid adakalanya guru mengadapi situasi yang dilematis, misalnya, ketika sekolah kekurangan guru, padahal sekolah tidak diperkenankan mengangkat guru honorer, lantas bagaimana pelayanan terhadap murid? Begitu juga, misalnya saat guru memberikan nilai, guru kerap dihadapkan pada situasi yang sulit, memberikan nilai secara objektif, atau menaruh rasa belas kasihan sehingga mendorong guru mendongkrak nilai.