Semarang - Jamur Tiram merupakan salah satu produk pertanian yang sangat diminati oleh masyarakat. Oleh karena itu budidaya jamur Tiram juga mengalami perkembangan yang baik juga, ditandai dengan meningkatnya permintaan pasokan komoditi ini. Kondisi ini memicu munculnya petani-petani jamur baru yang diharapkan dapat menutup permintaan pasar. Begitu pula di kota Semarang, banyak petani-petani jamur mencoba untuk bersaing di komoditi ini.
Bertani jamur cukup mudah dilakukan, dengan pelatihan dasar biasanya petani baru sudah siap memulai menanam jamur. Akan tetapi bertani jamur cukup menyita waktu dan perhatian, pasalnya kondisi kumbung jamur harus terjaga untuk suhu dan kelembapannya. Karena jika terlalu kering atau terlalu lembap kualitas jamur yang dihasilkan akan turun drastis. Untuk itu petani harus rajin memeriksa suhu dan kelembapan kumbung dan melakukan treatmen pada kumbung apabila parameter suhu dan kelembapan tidak pada kondisi normal.
Kebutuhan ektra waktu dan perhatian pada pertanian jamur sebenarnya dapat di kurangi dengan alat pengontrol suhu dan kelembapan pada kumbung yang di kembangkan oleh Fakultas Teknologi Informasi dan Industri Universitas STIKUBANK Semarang. Untuk menjalankan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang Pengabdian Masyarakat (PKM), Tim PKM (Program Kemitraan Masyarakat) telah melakukan implementasi teknologi alat pengendali suhu dan kelembapan tersebut. Tim PKM melaksanakan kegiatan pendampingan, pelatihan dan instalasi alat tersebut pada kumbung jamur yang ada di lingkungan kelurahan Pongangan Kecamatan Gunungpati Semarang. Program ini di danai oleh KEMDIKBUD melaui Program hibah PKM DRTPM Dikti.
Dengan menggunakan alat pengatur suhu dan kelembapan tersebut, perawatan kumbung jamur menjadi lebih mudah. Petani tidak perlu memeriksa suhu dan kelembapan setiap waktunya dan melakukan treatmen penyemprotan secara manual. Semua kegiatan tersebut dilakukan secara otomatis oleh alat pengatus suhu dan kelembapan. Dengan demikian petani hanya perlu sehari 2 kali pagi dan sore untuk memeriksa kondisi kumbung jamur.
Kegiatan Pengabdain masyarakat ini dilaksanakan oleh Tim PKM mulai bulan Juni 2022 hingga Bulan Oktober 2022. Selain kegiatan instalasi, implementasi dan pendampingan penggunaan alat pengatur suhu dan kelembapan kumbung, Tim juga melakukan pelatihan pembuatan media tanam jamur tiram yang diikuti oleh petani jamur dii Kelurahan Pongangan Kecamatan Gunungpati. Tim PKM Universitas STIKUBANK Semarang berharap penerapan teknologi ini dapat meningkatkan ketertarikan petani-petani lainnya untuk menanam jamur Tiram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H