Lihat ke Halaman Asli

Mardi Rasang

Mahasiswa

Portal Kehidupan

Diperbarui: 8 Juni 2023   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meramu prasa menjadi kata.

Menjadi tenang dipikirkan, menjadi ambisi di rasakan.
Kau dan aku menjadi kita dalam satu genggaman.
Disiksa tak ingin bergerak, kita terus terpincut dengan kelakuanya.
Namun. Dalam hati ingin melawan entah akan menjadi indah atau terbakar?.
Berbicara menjadi kaku di hadapanya.
Kau terus membuat diri merasa terbakar.
Paras mu mengoda, kasih tentang perjalanan mu merasa diri menopang tiap-tiap langkah.

Sampai kapan kau akan bertahan dalam amarah yang tak kunjung tenang?

Aku tak cukup mampu meracik kata untuk membuat mu merasa tenang.

Jangan menikam hati.
Jangan mengobok gunda anak mu sang raja.
Berilah iah secukup madu untuk anak mu menikmati indahnya dunia sepanjang hidupnya!

Ruang sosial kini membutuhkan anak-anak cerdas untuk merubah kebisingang pada ruang tamu.

Meja kotak dengan disuguhkan segelas kopi tak akan menyelesaikanya.
Apabila kita terus menikam mereka dengan kata patah hati, mereka juga akan terus merasa tersiksa dengan kehidupan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline