Lihat ke Halaman Asli

Mardiatul zahra

psychology

Dampak broken home terhadap psikis anak saat dewasa

Diperbarui: 17 Januari 2024   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dafunda.com

DAMPAK BROKEN HOME TERHADAP PSIKIS ANAK SAAT DEWASA

 

Mardiatul Zahra 

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Abstrak

            Jumlah perceraian terus meningkat dan berdampak terhadap anak-anak  terkadang keputusan bercerai diambil demi kebaikan individu masing-masing.    Dampak yang diberikan kepada anak sangat fatal dan memiliki dampak yang berkepanjangan. Dampak yang terjadi seperti kesejahteraan psikologis, ganguan saat belajar maupun gangguan sosial anak. Selain itu dapat menciptakan stres, tekanan, dan memiliki efek pada perubahan fisik dan mental. Pada usia 15-19 tahun merupakan masa transisi anak dimana perubahan dari anak-anak menuju dewasa. Keadaan yang tidak diharapakan seorang anak dimana tidak ada keharmonisan lagi didalam keluarganya.  Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap psikologis anak. Efek psikologis ini dapat bertahan hingga dewasa dan memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk hubungan pendidikan, pekerjaan dan kehidupan di masa depan. Artikel ini membahas penyebeb broken home, dampak yang diterima pada anak meliputi psikis, kecemasan dan berbagai solusi yang harus dilakukan orang tua terhadap anak yang mengalami dampak broken home seperti memberikan hal -hal yang positif, tidak bertengkar didepan anak.

Kata kunci: Broken home, dampak, Solusi

 

PENDAHULUAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline