Lihat ke Halaman Asli

Mardiana Shinta Dewi

Universitas Airlangga

Ricuhnya RUPS Andaro: Tegangan Antara Pembangunan PLTU Batu Bara Baru dan Keberlanjutan Lingkungan

Diperbarui: 17 Mei 2023   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada bulan terakhir, Indonesia menjadi saksi dari ketegangan yang meningkat antara pemerintah, perusahaan energi, dan masyarakat terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara baru di beberapa lokasi. Salah satu peristiwa yang mencuat ke permukaan adalah ricuhnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Andaro Energy, sebuah perusahaan energi yang memiliki rencana untuk membangun PLTU batu bara baru.

Ricuhnya RUPS Andaro menyoroti perselisihan antara kepentingan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Di satu sisi, pemerintah dan perusahaan energi berargumen bahwa pembangunan PLTU batu bara baru diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat di Indonesia. Selain itu, mereka juga mengklaim bahwa PLTU batu bara baru ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Namun, di sisi lain, banyak pihak yang menentang pembangunan PLTU batu bara baru tersebut. Masyarakat, LSM lingkungan, dan sejumlah aktivis berpendapat bahwa penggunaan batu bara sebagai sumber energi memiliki dampak yang merugikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Mereka khawatir tentang emisi gas rumah kaca yang tinggi, pencemaran udara, dan kerusakan lingkungan yang akan diakibatkan oleh PLTU batu bara baru tersebut.

Selain itu, para kritikus juga menyoroti bahwa ada alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan yang dapat digunakan sebagai sumber energi, seperti energi terbarukan. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, seperti tenaga surya, tenaga angin, dan bioenergi. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, pengembangan energi terbarukan akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.

Ricuhnya RUPS Andaro telah memicu diskusi yang lebih luas tentang kebijakan energi di Indonesia dan pentingnya menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan. Pemerintah perlu berperan aktif dalam memastikan bahwa rencana pembangunan PLTU batu bara baru dan proyek energi lainnya mempertimbangkan secara serius dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Selain itu, diperlukan juga transparansi yang lebih besar dalam pengambilan keputusan terkait energi. Melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan informasi yang jelas tentang dampak proyek energi akan membantu mengurangi ketegangan dan membangun kepercayaan antara pemerintah, perusahaan energi, dan masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan saat ini, Indonesia harus mencari solusi yang seimbang dan berkelanjutan. Mendorong pengembangan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi ketergantungan pada batu bara adalah langkah-langkah yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline