Seorang ibu paruh baya (sebut saja Bu Siti) terbangun dari tidur siangnya saat mendengar suara kencang dari kamar anaknya. Saat membuka pintu kamar Santi, putrinya, Bu Siti terkejut melihat putrinya bernyanyi dan nge-rap dalam bahasa yang tidak ia mengerti dengan keras, sampai rasanya bisa membangkitkan orang mati. Tak lupa sembari berjoget meliuk-liuk bagai ulet keket. Bu Siti membatin, apa anakku kesurupan?
Tidak kok, Bu Siti. Santi sedang ngidol saja :)
Para ayah-bunda, adakah yang mengalami hal yang serupa dengan Bu Siti? Adakah yang sedang bingung karena perilaku buah hati yang sedang menjelang remaja sering kali menggandrungi idolanya?
Sepanjang waktu terus mendengarkan lagu-lagu idolanya, menonton YouTube tentang idolanya (bahkan sering kali sambil cekikikan menontonnya), dan mengumpulkan pernak-pernik idolanya.
Selain itu, ananda juga tidak berhenti membicarakan idolanya dengan teman-teman sekolah. Ananda jadi sering lalai belajar, lupa mengerjakan tugas-tugasnya, dan sepanjang hari sukanya pegang gadget melulu.
Ayah-bunda juga khawatir idola anak membawa pengaruh buruk, dari lagunya yang isinya makian, konten provokatif, maupun video-video musik idola ananda yang membuat ayah-bunda ingin beristigfar, karena nampak seronok dan menggoda.
Ayah-bunda sudah sering memberitahu, bahkan memarahi. Tapi ananda malah balik marah, mengatakan ayah-bunda kuno, nggak keren, dan nggak ngertiin si anak. Padahal ayah-bunda merasa was-was, tapi ananda malah salah paham.
Yuk, ayah-bunda, kita coba bahas beberapa siasat untuk menyikapi ananda yang sedang ngidol....
Semua orang ngidol pada masanya
Saat ini, ayah-bunda sudah berumur lebih tua, tapi pasti pernah merasakan jadi remaja kan! Pasti saat remaja, ayah-bunda pernah mengidolakan artis tertentu (dan pastinya diomeli juga oleh orangtua ayah-bunda saat itu). Semua orang pernah ngidol, terutama di masa remaja. Coba diingat-ingat lagi siapa idola ayah-bunda saat remaja dulu!