Lihat ke Halaman Asli

KKN Undip "Pulang Kampung" Gugah Kembali PSN DB dan Posyandu yang Tenggelam di Tengah Covid

Diperbarui: 18 Agustus 2020   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Gertak PSN ke Warga Desa Bawang | dokpri

BANJARNEGARA (Juli 2020) -- Munculnya pandemi COVID19 di tengah masyarakat selama beberapa bulan terakhir, sangat mempengaruhi aktivitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan. 

Selain harus mengupayakan pencegahan penularan virus COVID19 melalui penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker setiap saat dan cuci tangan dengan sabun, masyarakat juga harus menghadapi konsekuensi yang diakibatkan oleh adanya kebijakan pembatasan kontak fisik dengan orang lain dan menghindari kerumunan (physical diztancing). Menanggapi situasi ini, Universitas Diponegoro memutuskan untuk mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mahasiswanya di desa masing-masing. 

Melalui KKN "Pulang Kampung" ini, diharapkan mahasiswa tetap dapat memberikan konstribusi nyata kepada lingkungan sekitar dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID, tanpa mengurangi esensi pengabdian masyarakat. Salah satu mahasiswi yang berpartisipasi dalam KKN "Pulang Kampung", Mardelia Nur Fatana, membawakan beberapa program kerja yang dilaksanakan dari tanggal 5 Juli hingga 15 Agustus, serta disesuaikan dengan prioritas masalah yang ada di desa tempat ia tinggal, yaitu Desa Bawang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan bagi Desa Bawang adalah penyakit Demam Berdarah. Insidesi kasus DB hampir muncul tiap tahunnya di Desa Bawang. Terebih dengan adanya pandemi COVID19 yang rupanya menghambat kegiatan Pemerantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai upaya pemutusan rantai penularan DB. 

Adanya kebijakan physical distancing dan PSBB di tengah pandemi telah menghambat kinerja para jumantik dalam memonitoring jentik nyamuk di lingkungan sekitar. Berangkat dari hal ini, mahasiswi KKN Undip ini mencoba membawakan program kerja "Sosialisasi Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang Termonitoring via Daring kepada Ketua RT sebagai Pendamping Kegiatan PSN di Desa Bawang". 

Bersama dengan warga Desa Bawang, mahasiswi ini berinisiasi untuk menggalakkan program PSN serentak. Kegiatan ini dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga secara rutin setiap minggunya yang dapat termonitor via daring oleh masing-masing Ketua RT sebagai pendamping PSN. Keluarga yang melaksanakan PSN, cukup mendokumentasikan dirinya yang sedang berkegiatan PSN dan melaporkannya ke grup obrolan daring anggota RT yang kemudian akan dicatat oleh Ketua RT di kartu kendali PSN masing-masing keluarga. 

Program ini diawali dengan pemberian edukasi PSN yang dilakukan secara door to door ke setiap warga dan dilanjutkan dengan koordinasi mengenai mekanisme monitoring PSN dengan ketua RT. Harapannya, PSN dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID19 dengan beralih ke sistem monitoring via daring, guna meminimalisir kegiatan sosial secara massal.

Masalah lain yang tak kalah pentingnya adalah mengenai kegiatan posyandu balita, yang terhenti selama 4 bulan karena pandemi COVID19. Padahal, posyandu balita merupakan kegiatan yang penting untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, dimana terdapat kegiatan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui status gizi balita, pemberian vitamin, imunisasi, serta konseling KB untuk Ibu. Posyandu di Desa Bawang biasanya dilakukan selama 1 hari tiap bulannya yang bertempat di rumah salah satu kader tiap RW, sehingga banyak ibu dan balita berkumpul untuk melakukan pemeriksaan rutin. 

Pandemi COVID19 mengharuskan masyarakat untuk melakukan physical distancing dan PSBB, sehingga seluruh aktivitas yang mengumpulkan banyak orang harus dihentikan sementara, tak terkecuali posyandu balita. Maka dari itu, bersama bidan desa dan para kader posyandu di Desa Bawang, mahasiswi KKN Undip Tim II mulai bersiap diri untuk menjalankan kembali kegiatan posyandu yang sudah cukup lama terhenti, dengan mencanangkan program "Pemberdayaan Kader Kesehatan Desa Bawang dalam Pembuatan Rencana dan Protokol Pencegahan COVID19 pada Kegiatan Posyandu Balita Era Adaptasi Kebiasaan Baru". 

Kegiatan ini dimulai dengan pertemuan kader posyandu Desa Bawang (3/8) untuk membahas persiapan kegiatan posyandu di era pandemi bersama bidan desa. Berbagai protokol pencegahan COVID19 dirumuskan dan disepakati bersama untuk diterapkan dalam kegiatan posyandu di bulan Agustus mendatang, meliputi kewajiban menggunakan masker, mencuci tangan, pengecekan suhu, jaga jarak antar meja dan orang, substitusi timbangan dacin dengan timbangan injak, pemberian vitamin A oleh ibu untuk menghindari kontak liur balita dengan kader posyandu, dan lain sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline