Setiap orang pasti tahu bahwa penyebab adanya pembelajaran daring yaitu karena sebuah virus yang melanda hampir seluruh negara termasuk Indonesia. Virus yang berasal dari Wuhan tersebut telah berhasil membuat jutaan orang meninggal, menyebabkan sekolah banyak ditutup sehingga pembelajaran dilakukan secara online atau bisa disebut dengan daring.
Saat ini virus tersebut terkenal dengan sebutan COVID-19. COVID-19 adalah sebuah virus yang berasal dari Wuhan, tepatnya di China. Virus ini menular dan masuk melalui selaput lendir seperti hidung dan mulut. Pada awal Februari 2020, virus ini menular sangat cepat sehingga menyebar hampir ke semua negara, sehingga WHO menetapkan wabah COVID-19 ini sebagai pandemi global.
Beberapa pemerintah memutuskan untuk melakukan atau menerapkan sistem lockdown hampir seluruh kota di Indonesia untuk menekankan angka penularan dan angka kematian akibat COVID-19. Pemerintah juga menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dalam sekolah tatap muka dan mulai menerapkan cara belajar baru yaitu dengan sistem daring atau online.
Sistem pembelajaran daring merupakan sistem terbaru yang dibuat oleh pemerintah agar siswa dan guru dapat tetap melaksanakan belajar-mengajar dari jarak jauh. Sistem pembelajaran daring dapat dilaksanakan melalui perangkat seluler atau ponsel maupun laptop yang terkoneksi atau terhubung dengan internet.
Semua orang di Indonesia merasakan dampak COVID-19 dalam pendidikan saat ini. Contohnya mungkin ada siswa yang tidak memiliki ponsel untuk bisa melaksanakan pembelajaran online. Atau pada daerah tertentu, mungkin juga susah untuk mendapatkan sinyal internet yang baik.
Ada juga yang mengeluh bahwa orang tua siswa tidak mampu untuk membeli paket internet karena mahal ataupun tidak mempunyai uang. Belajar secara online tidak bisa terlepas dari internet.
Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala terbesar yang dihadapi oleh siswa jika tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, terutama jika tinggal di wilayah perdesaan, atau di wilayah terpencil.
Hal ini menyebabkan siswa harus mencari cara untuk mendapatkan koneksi internet yang baik, misalnya pergi ke tempat tinggi seperti bukit atau gunung, atau pergi ke wilayah yang dekat dengan perkotaan untuk mendapatkan koneksi internet yang baik.
Pembelajaran secara online tentunya memiliki dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positif dari pembelajaran online yaitu peserta didik memiliki banyak waktu di rumah bersama keluarganya.
Dan salah satu dampak negatif dari pembelajaran online yaitu siswa bisa menjadi kurang bersosialisasi ataupun bisa putus sekolah karena bekerja demi membantu perekonomian keluarga.
Pembelajaran secara daring juga dapat menurunkan pencapaian belajar peserta didik dan beresiko kehilangan pembelajaran, karena kegiatan belajar secara tatap muka dapat menghasilkan pencapaian akademik lebih baik dibandingkan pembelajaran secara online.