Lihat ke Halaman Asli

Asuransi Jiwa Penting... Mengapa???

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_138858" align="alignleft" width="300" caption="Penting untuk perlindungan keuangan keluarga yang ditinggalkan"][/caption] Dua tahun yang lalu seorang ayah muda, usia sekitar 25-an, mengendarai motor dengan santai. Entah bagaimana kejadiannya...tahu...tahu dia sudah terseret dan kemudian berada di kolong sebuah truk. Kerumunan masa memenuhi jalan...sang ayah muda tadi masih sempat di larikan ke klinik tepat di depan tempat kejadian... Pada akhirnya ayah muda ini tewas...lebih menggenaskan dia meninggalkan seorang anak kecil berumur 5 tahun dan seorang istri...seorang ibu rumah tangga... Problem...bagaimana ibu rumahtangga ini akan melanjutkan hidup bersama dengan anak kecil tadi... melanjutkan hidup tanpa suami nampaknya mustahil...maka kembali ke orangtua adalah pilihan yang masuk akal... Tapi rupanya ada sebuah kejutan: tanpa sepengetahuna ibu tadi, ayah muda yang mengalami nasib naas tadi ternyata telah menjadi nasabah sebuah perusahaan asuransi selama enam bulan. Ibu rumahtangga tadi terkejut bukan main ketika ada seorang, agen asuransi yang ternyata teman baik suaminya, datang dan meminta ibu tadi untuk menyiapkan beberapa dokumen untuk mengklaim sejumlah uang (yang ternyata berjumlah ratusan juta rupiah) atas kematian suaminya. Andaikata ayah muda tadi tidak menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk membayar premi asuransi maka kemiskinan ditengah-tengah kita bertambah dua jiwa... Ibu tadi adalah teman dari teman istri saya, yang terakhir saya mendengar, dia membeli sbuah rumah dan membuka toko kelontong...ia tetap seorang diri membesarkan anaknya...dan lebih penting dia tidak menjadi tanggungan orang lain, tetapi dia mandiri berkat sebuah polis asuransi yang dibuat suaminya tanpa sepengetahuannya, mungkin untuk tidak membuat dia sewot karena uang belanja berkurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline