Lihat ke Halaman Asli

Marco Lau Santosa

Baru Belajar

Pasrah dengan Program Kartu Pra Kerja

Diperbarui: 4 Mei 2020   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Saya salah satu yang terdampak COVID-19. Sudah pasti, penghasilan bulanan berhenti total semenjak COVID-19 masuk ke Indonesia. Tabungan habis total untuk membayar tagihan rutin bulanan yang tetap harus dibayarkan, belum lagi ditambah untuk biaya listrik, air, internet dan makan sehari-hari.

Mendengar ada program Prakerja, saya mendapatkan harapan dari pemerintah. Walaupun, nilai yang diberikan oleh pemerintah hanya Rp 600.000 sebulan. Saya bersyukur jika pemerintah masih mau membantu meringankan beban masyarakat nya.

Saya pun mencoba mendaftarkan diri di website Prakerja. Pendaftaran pun tidak semudah yang dibayangkan. Saya mencoba mendaftar terus menerus tapi selalu gagal untuk proses registrasi. Setelah beberapa hari menunggu saya berhasil mendaftarkan diri dan menyelesaikan test yang diwajibkan.

Beberapa hari kemudian, saya mendapatkan notifikasi bahwa pendaftaran saya diterima. Saya pun langsung bersemangat untuk segera mengikuti pelatihan, tetapi belum bisa karena saldo belum masuk.

Setelah saldo masuk, saya langsung mengikuti pelatihan berbahasa Inggris di Skill Academy  Pelatihan tersebut sudah dibuat menjadi paket dan isinya 5 kelas yang harus saya selesaikan.

Saya mencoba menyelesaikan 1 kelas, karena seharusnya walaupun baru mendapatkan sertifikat dari 1 kelas dana isentif sudah cair. Tapi, setelah menuggu 1x24 jam, dana insentif tidak cair.  Lalu, saya mencoba menyelesaikan semua kelas dalam 3 hari, yaitu tanggal 25 April 2020.

Setiap hari saya melihat website Prakerja, berharap dana isentif sudah cair. Tapi, hingga saat ini, saya tidak mendapatkan dana tersebut.

Saya sudah menghubungi pihak Prakerja dan Skill Academy melalui email, tapi hanya pihak Skill Academy yang membalas email saya. Intinya sebagai berikut:

"Saat ini seluruh mitra platform Prakerja masih berkoordinasi dengan Tim Prakerja untuk mempercepat proses verifikasi ini. Sebagai catatan hingga 28 April 2020, belum ada platform yang bisa menyelesaikan persoalan ini dan belum ada penerima Kartu Prakerja yang bisa menggunakan sisa saldonya untuk melakukan pembelian kelas lainnya. Menurut Tim Prakerja, karena banyaknya peserta yang terlibat, proses ini membutuhkan waktu sekitar 7-14 hari."

Akhirnya, saya harus pasrah dengan program Prakerja. Ternyata, saya tidak bisa berharap banyak bantuan dari pemerintah. Untuk bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah itu sangat sulit. Harapan saya pupus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline