Lihat ke Halaman Asli

Marcko Ferdian

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Menuju Kebun Sehat: Alternatif Pengendalian Hama Tanpa Pestisida

Diperbarui: 25 Februari 2024   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang petani di dalam rumah kaca/Foto Joo Jesus/Sumber: pexels.com

Kita akan menjelajahi apa yang membuat pestisida berbahaya bagi tanah dan ekosistem dan melihat apa yang dapat diterapkan untuk praktik berkebun bebas pestisida.

Sebelumnya, yuk kita kenalan dulu dengan bahaya pestisida untuk lingkungan

Bagaimana Pestisida Mempengaruhi Lingkungan?

Hal pertama yang harus ada di benak kita adalah pestisida, herbisida, fungisida dan sida-sida yang lain itu bukan "obat" pertanian, melainkan racun!

Pestisida itu bahan kimia yang berasal dari berbagai campuran kemikalia, dan juga bahan alami.

Pestisida sering dipakai untuk mengendalikan atau menghilangkan organisme pengganggu tanaman, baik itu jamur, gulma, hama maupun sumber penyakit tanaman yang lain.

Pestisida dan sejenisnya masuk ke dalam tanah, badan air dan mencemarinya. Meskipun penggunaan pestisida dalam pertanian punya manfaat besar, tapi di sisi lain menimbulkan risiko lingkungan, misalnya melalui air dan tanah yang terkontaminasi.

Lebih lanjut, residu atau sisa-sisa bahan kimia yang bertahan dalam air, tanah juga dapat berdampak pada hewan ternak dan tanaman di masa mendatang.

Jadi begini, pestisida dan sejensinya itu punya bahan baku yang sering disebut bahan aktif. Nah bahan aktif ini terkadang sulit terurai di lingkungan dan akhirnya masuk ke air, dan tanah.

Saat tanaman ditanam di lahan yang terkontaminasi, bahan aktif itu diserap, ditimbun dalam tubuh tanaman, kemudian dimakan ternak, tertimbun di dalam tubuh ternak, lalu dimakan manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline