Dosis vaksin masih puluhan juta, namun "peminatnya" berkurang sampai-sampai pemerintah mengaku kesulitan mencari masyarakat yang belum di booster (link berita).
Saat ini untuk dosis tiga, baru 40-an persen saja dari total penduduk Indonesia padahal booster pelu untuk memantapkan ketahanan tubuh terhadap serangan covid-19 yang belum hilang.
Ancaman covid ini menjadi kekhawatiran tersediri apalagi beberapa bulan ke depan, tahun ajaran baru akan dimulai di dunia pendidikan tinggi.
Permulaan tahun ajaran ini otomatis menyebabkan banyak calon mahasiswa akan melakukan perpindahan ke kota-kota tujuan pendidikan apalagi beberapa kampus di Yogyakarta, misalnya, sudah melakukan kuliah tatap muka sekalipun terbatas.
Peluang ini bisa jadi dimanfaatkan untuk melakukan vaksinasi dosis tiga untuk calon mahasiswa yang belum divaksin.
Ada beberapa alasan mengapa vaksinasi di kampus tujuan mahasiswa bisa jadi solusi atasi keluhan pemerintah.
Setiap Kampus Memiliki Data Seluruh Mahasiswa
Saat calon mahasiswa dinyatakan diterima di kampus tujuan mereka, otomatis kampus memiliki data calon mahasiswanya.
Data ini jika berkenan, bisa dilengkapi dengan keterangan vaksinasi. Sehingga bisa terdeteksi berapa calon mahasiswa yang belum divaksin.
Dengan demikian kampus bisa mengetahui jumlah yang belum dibooster agar nantinya dibuat protap vaksinasi sebelum perkuliahan dimulai.