Lihat ke Halaman Asli

Marcko Ferdian

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Abrasi, Cerita Lama yang Tak Selesai

Diperbarui: 20 Juni 2022   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi abrasi di Pantai Krakal, Tanjungsari, Gunungkidul.| Dok SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul via Kompas.com

Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) kemarin dilanda bencana sampai-sampai jembatan penghubung di daerah terdampak ambruk dan membuat Kabupaten Minsel menetapkan status tanggap darurat akibat peristiwa abrasi Pantai Amurang (link berita).

Abrasi memang merupakan peristiwa hilangnya pasir atau lempung yang tersapu ombak. Peristiwa ini dapat disebabkan oleh alam maupun manusia.

Secara alami abrasi terjadi karena proses yang dalam bahasa kampus disebut hidro-oeanografi dari laut tapi secara awam, abrasi ini disebabkan oleh sapuan ombak atau hempasan gelombang di pantai.

Selain oleh hempasan gelombang, abrasi juga dapat terjadi karena angin, perubahan pola arus laut dan peristiwa pasang-surut air laut.

Gambaran erosi pantai/abrasi/Sumber:www.beacherosionsolution.com

Abrasi tidak serta-merta disebabkan alam, sebab jika ditelisik lebih dalam peristiwa alami berjalan agak lambat namun setelah dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik, prosesnya dipercepat tanpa diberi kesempatan untuk alam memulihkan dirinya.

Hal tersebut didukung oleh survey yang menemukan bahwa proses abrasi ini disebabkan oleh beberapa faktor antropogenik diantaranya berkurangnya suplai sedimen akibat penambangan pasir, penambangan pasir di daerah pesisir, penebangan mangrove atau bakau dan eksploitasi terumbu karang (Diposaptono., 2011).

Lantas bagaimana faktor antropogenik tersebut berperan dalam abrasi?

Ilustrasi reklamasi yang menghalangi suplai sedimen dari angkutan sedimen sejajar/By Claudia Carmela Giarrusso/Sumber:www.researchgate.net

Reklamasi Penyebab Terhalangnya Angkutan Sedimen

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline