Lihat ke Halaman Asli

Marcko Ferdian

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Kenaikan Permukaan Laut dan Potensi Gangguan Layanan Internet

Diperbarui: 21 Mei 2022   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Wal-Adhuna yang terendam air laut dari 12 tahun lalu akibat banjir rob di Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (11/8/2021) (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Saat ini hampir semua penduduk Indonesia sudah memiliki telepon genggam. Itu berarti informasi dapat diakses dengan cepat tanpa halangan berarti. Akses informasi yang cepat ini disebabkan karena jaringan internet terkoneksi melalui fiber optic atau serat optik yang terhubung dengan banyak negara di dunia.

Jaringan kabel serat optik menjadi urat nadi internet Indonesia sehingga boleh dikatakan sangat vital keberadaannya. Akan tetapi keberadaan serat optik berhadapan dengan ancaman akibat perubahan iklim, yaitu kenaikan permukaan laut.

Kok bisa ? Apa hubungannya antara kenaikan permukaan laut dengan lumpuhnya kehidupan modern ?

Ilustrasi Kabel Fiber Optik/Sumber:tekno.foresteract.com

Pengaruh Air Terhadap Kabel Serat Optik

Serat optik ini dilindungi oleh pelindungnya yang agak kaku, dan terbuat dari bahan yang disebut polietilen.

Pelindung polietilen berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan mekanik. Selain berbahan polietilen, ada juga pelindung berbahan baja yang sama fungsinya melindungi serat ketika ditempatkan pada lingkungan yang kurang bersahabat seperti dasar laut.

Sementara itu, kabel serat optik ini tak luput dari error manusia serta memiliki daya tahan yang termakan usia jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Padahal, air, kelembaban, dan es menyimpan potensi merusak terhadap rangkaian dan saluran serat optik.

Gangguan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut di atas antara lain redaman atau berkurangnya sinyal. Hal ini disebabkan oleh menempelnya molekul air pada retakan-retakan kecil serat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline