Lihat ke Halaman Asli

Marcko Ferdian

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

"Designated Survivor" Versi Indonesia

Diperbarui: 19 April 2022   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi Pers Kejagung/Sumber :imgcdn.rri.co.id

Minyak goreng langka menyebabkan pasar menjadi panik dan harga jual minyak goreng ikutan naik. Setelah sekian lama diusut, janji Mendag dipenuhi juga karena hari ini Kejaksaan Agung RI menetapkan tersangka kasus minyak goreng.

Jujur, awalnya tak ada pikiran sama sekali jika nantinya tersangka ditetapkan ada pejabat yang mencoba bermain api di belakang minyak goreng. Paling yang ditangkap para penimbun, atau makelar minyak goreng saja.

Ternyata dari konferensi Kejaksaan Agung, ada nama Dirjen Perdagangan Luar Negeri, pejabat di lingkungan Kemendag sendiri. Ini seperti film serial yang berjudul Designated Survivor. Di salah satu episodenya, film menceritakan tentang konspirasi ingin menjatuhkan kepemimpinan presiden dalam film tersebut dimana ada persekongkolan penasehat keamanan (Homeland Security Advisor) dengan salah satu pebisnis handal yang ingin mencalonkan diri menjadi presiden juga.

Designated Survivor, "Lazarus"/Sumber : static.wikia.nocookie.net

Dalam salah satu segmen, penasehat keamanan ini ingin menghapus semua data orang yang terlibat dalam rencana jahat tersebut. Dan lokasi dimana dia melakukannya adalah di Gedung Putih, the most secure building in the world. Tapi sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga, perbuatannya ketahuan dan ditahan oleh agen secret service saat dia ingin keluar dari gedung itu.

Ya, sama dengan apa yang dilakukan Dirjen ini. Maksudanya, siapa sangka di gedung Kemendag RI, gedung tempat berkantornya orang-orang yang mengurus perdagangan, kantor pemerintahan selevel kementerian, punya SOP dari segi keamanan malah justru kebobolan karena oknumnya sendiri. Kebobolan dalam arti disusupi perbuatan jahat. Cuma bedanya perbuatan jahat yang dilakukan adalah memberikan ijin ekspor pada perusahaan yang tidak memiliki ijin, saat Indonesia sementara butuh minyak goreng.  (link berita)

Kalau dilihat rekam jejak Dirjen ini, kelihatannya termasuk tipikal yang low profile karena detail informasi tentangnya sangat sedikit (link berita). Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik, kira-kira demikianlah yang terjadi dalam kasus minyak goreng. Siapa sangka Dirjennya yang low profile itu bermain dengan lingkungan gelap di dunia minyak goreng.

Peristiwa ini kembali mencoreng citra pejabat publik setelah kasus main-main bantuan sosial oleh mantan Mensos dan dugaan gratifikasi wakil ketua KPK. Pejabat publik seharusnya paham betul dengan etika yang melekat pada jabatan .

Etika pejabat publik adalah hal penting dalam pelayanan publik yang optimal kepada masyarakat. Hanya saja di Indonesia ini para pejabatnya yang bersumpah untuk menyelenggarakan pelayanan publik sering kali abai terhadap etik tersebut. Akibatnya kualitas pelayanan publik menjadi buruk sehingga hak-hak masyarakat terabaikan.

Semoga dengan ditetapkan tersangka ini, rasa keadilan itu ada tapi bukan saja untuk kasus minyak goreng, kasus-kasus yang masih penuh misteri lainnya semoga bisa diusut




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline