Lihat ke Halaman Asli

Marcko Ferdian

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Ritual Adat Pinamou: Penghargaan terhadap Perempuan dari Pulau Seram, Maluku

Diperbarui: 24 Juni 2022   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Wikimedia Commons

Dalam sistem patriaki, laki-laki memiliki hak istimewa terhadap perempuan. Indonesia sendiri, dominasi laki-laki bukan hanya dalam ranah personal saja seperti dalam keluarga misalnya, tetapi juga dalam ranah yang luas seperti dunia pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan hukum. (Dikutip dari wikipedia)

Efek buruk yang sering terjadi akibat "keistimewaan" ini dalam lingkup personal adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan  merasa "memiliki hak" untuk mengeksploitasi perempuan yang sejatinya merendahkan martabat manusia.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebenarnya masing-masing wilayah di Indonesia memiliki kebudayaan tersendiri, yang kalau dilihat bertentangan dengan "keistimewaan" laki-laki tersebut. 

Kebudayaan dalam hal ritual-ritual adat, hukum dan konsep kehidupan masyarakat, banyak menempatkan kedudukan perempuan dalam posisi yang sangat dihormati serta dijunjung tinggi.

Hal ini bisa terlihat dari sebuah ritual dalam masyarakat Nuaulu yang ada di Pulau Seram, Propinsi Maluku. Ritual ini sudah menjadi warisan budaya masyarakat, dan dikenal dengan sebutan Ritual Pinamou.

Namun sebelumnya sebagai gambaran bagaimana komunitas masyarakat Maluku terbentuk saya ingin mengawali tulisan ini dengan mengulas tentang mitologi Nusa Ina yang menjadi cikal-bakal masyarakat Maluku.

Nusa Ina; Mitologi Masyarakat Maluku

Nusa Ina merupakan sebuah mitos yang menempatkan perempuan (Ina atau Ibu) sebagai titik utama penciptaan, dimana manusia pertama (Alifuru) yang diciptakan adalah Ibu (Alifuru Ina) yang bernama Hulamasa.

Mitologi ini menggambarkan laki-laki (Alifuru Ama) sebagai pendatang dari "langit" yang memiliki jiwa petualang, kemudian jatuh cinta pada sang pemilik bumi (Alifuru Ina). Itu sebabnya Alifuru Ama tidak dipandang sebagai ciptaan, dan kedudukannya lebih rendah dari Alifuru Ina.

Kosmologi Maluku sering menggambarkan laki-laki sebagai langit dan perempuan sebagai bumi yang mana dari hasil perkawinan mereka menjadi cikal-bakal kelahiran orang Maluku. (Tiwery Yudit Wedelmina, Teologi Ina, Terlahir dari Rahim Maluku, Bpk Gunung Mulia Jakarta, 2015)

Mengenal Ritual Pinamou

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline