Lihat ke Halaman Asli

Marchum

Mahasiswa Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto

BBM Naik Lagi? Yuk... Sikapi dan Atasi dengan Bijak

Diperbarui: 5 September 2022   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kenaikan BBM secara resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Sabtu tanggal 3 September 2022 pukul 14.30. Kenaikan yang terjadi pada sejumlah BBM bersubsidi seperti solar dan pertalite dan non-subsidi seperti pertamax. Kenaikan harga ini berkisar dari Rp 1650/liter untuk solar, Rp Rp 2.350/liter untuk pertalite dan Rp 2.000/liter untuk pertamax. Kenaikan ini tentunya mendapat banyak sorotan dari berbagai pihak

Dengan adanya kenaikan BBM tentu berdampak kepada berbagai sektor seperti sektor ekonomi dan sosial. Kenaikan BBM dapat mendorong terjadinya inflasi. Di kutip dari CNBC bahwa pengguna pertalite di Indonesia mencapai 80% dari total bensin, hal ini tentu memungkinkan adanya inflasi akibat adanya kenaikan harga pertalite. Sedangkan pada sektor sosial, kenaikan BBM akan memungkinkan terjadinya angka pengangguran.

Hal ini bukan tanpa sebab, adanya kenaikan BBM tentu berpengaruh kepada operasional perusahaan. Biaya operasional yang semakin tinggi tentu dapat memungkinkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tingkat pengangguran akan semakin tinggi.

Lantas bagaimana menyikapinya...?

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menyikapi kenaikan BBM secara bijak antara lain:

  • Membiasakan budaya hemat. Misalkan dengan mengubah gaya hidup seperti suka jajan di luar diubah dengan memasak sendiri ataupun bagi seorang perokok bisa mengurangi rokoknya bahkan menghentikan konsumsi rokoknya.
  • Memaksimalkan jumlah penumpang. Untuk pengusaha transportasi umum, memaksimalkan penumpang adalah salah satu cara untuk menghemat bahan bakar sehingga pengeluaran untuk pembelian BBM dapat dikurangi.
  • Menggunakan transportasi non-BBM. Misalkan sewaktu-waktu dengan cara berjalan kaki maupun menggunakan sepeda dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini tentu tidak menimbulkan ketergantungan pada penggunaan transportasi yang menggunakan BBM, selain itu dengan menggunakan transportasi non-BBM dapat membuat tubuh menjadi sehat.
  • Mengurangi berpergian yang tidak penting.

Selain sikap yang perlu dilakukan tentunya harus ada cara untuk mengatasi kenaikan harga BBM. Lantas bagaimana cara mengatasinya?

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi adanya kenaikan BBM, antara lain:

  • Memberikan tambahan bantuan sosial. Pemberian bantuan sosial ini dapat disalurkan kepada keluarga penerima manfaat, sehingga daya beli masyaarakat dapat meningkat.
  • Meningkatkan UMR maupun UMK. Dengan adanya peningkatan terhadap UMR dan UMK tentu membuat para pekerja dapat bernafas lega, sebab dengan pendapatan yang meningkat maka pengeluaran yang dilakukan tidak terlalu berat.
  • Pemberian bantuan kepada pekerja dengan gaji dibawah 3 juta.
  • Menurunkan nilai PPN. Dengan adanya penurunan PPN tentu beban perusahaan dalam menjalankan operasinya tidak terlalu tinggi, dengan beban operasi yang tidak terlalu tinggi maka kenaikan UMK maupun UMR tidak menjadi hal yeng berarti bagi perusahaan. Sehingga kemungkinan adanya PHK dapat diminimalisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline