W3C merupakan pedoman yang dapat mengarahkan anda dalam menentukan gaya penulisan
Tulisan apa pun baik dalam bentuk cetak maupun digital memiliki bentuk penulisannya sendiri. Penemuan inovatif untuk bersama-sama membuat, merevisi, dan mengedit konten teks atau multimedia di browser Web terjadi ketika ditemukannya Wikipedia pada tahun 1994. Ada berbagai pedoman yang perlu anda perhatikan dalam melakukan penulisan yang diatur dalam W3C. Selain itu, hal lain yang perlu anda ketahui sebagai seorang penulis adalah tentang copyright and lisence yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan suatu penulisan.
Panduan W3C untuk Gaya Menulis
Sebagai seorang penulis, anda pasti memiliki gaya tersendiri dalam melakukan sebuah penulisan. Namun sebelum menentukan gaya menulis seperti apa yang ingin anda gunakan, Blakesley dan Hoogeveen (2011, h. 361) dalam bukunya yang berjudul Writing: A Manual for Digital Age mengatakan bahwa ada baiknya untuk memerhatikan panduan World Wide Web Consortium (W3C) sebagai berikut:
- Buatlah judul dan deskripsi tautan yang jelas dan akurat
- Sebutkan topik kalimat atu paragraf di awal kalimat
- Batasi setiap paragraf menjadi satu gagasan utama
- Hindari bahasa gaul, jargon, dan arti khusus dari kata-kata yang sudah dikenal
- Gunakan kata-kata yang umum digunakan
- Gunakan kata kerja aktif daripada pasif
- Hindari struktur kalimat yang kompleks
Karakteristik Konten Berbasis Cetak
Konten berbasis cetak memiliki karakteristiknya tersendiri dalam bentuk penulisannya. Blakesley dan Hoogeveen (2011, h. 358) mengatakan bahwa teks dari media cetak berbentuk lebih panjang dan memiliki sedikit jeda dari setiap paragrafnya. Media cetak tidak memiliki link atau konten multimedia. Elemen desain dari media cetak juga sangat minimalis. Cara membaca di media cetak pun dilakukan dengan gaya serial. Konten yang sudah dicetak tidak dapat diperbaiki, sehingga editor harus mampu mengedit konten sehingga layak untuk diterbitkan.
Karakteristik Konten Berbasis Digital
Blakesley dan Hoogeveen (2011, h. 358) mengatakan bahwa konten berbasis digital juga memiliki karakteristiknya tersendiri. Bentuk teks dari konten digital lebih pendek dan banyak jeda untuk memudahkan para pembaca menikmati konten tersebut. Menulis konten di media digital memudahkan anda untuk memberikan tautan dan konten multimedia. Salah satu komponen penting di konten digital adalah bagaimana cara mendesain agar menarik perhatian pembaca. Konten di media digital juga gampang untuk diedit, jadi apabila melakukan kesalahan bisa segera diganti.
Hak Cipta
Setiap konten baik tekstual, visual, maupun audio memiliki hak ciptanya masing-masing. Blakesley dan Hoogeveen (2011, h. 362) mengatakan bahwa anda dapat menyantumkan hak cipta di tepat bawah konten tersebut. Contoh dari penulisan hak cipta adalah "Title of Work" Year by Author Name.