Lihat ke Halaman Asli

Regina Marcella

Lulusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Apa Kabar Idul Fitri 2022?

Diperbarui: 18 Mei 2022   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arus mudik lebaran 2022 (Foto: Regina Marcella)

Hari yang sangat dinanti oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Berkumpul bersama dengan orang tercinta, merasakan kehangatan yang didambakan oleh semua orang. Merayakan kemenangan akan bulan yang penuh makna dan penghayatan. Hari lebaran yang berarti meminta maaf dan mengampuni antar sesama manusia, berbagi kebaikan, dan menyucikan hati.

Penantian yang akhirnya tiba, pada 2022 presiden Jokowi memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik. Kesempatan yang sangat dinanti oleh masyarakat, ditambah dengan adanya bonus cuti bersama. Hal ini memberikan kegembiraan yang mendalam kepada masyarakat Indonesia yang rindu akan kampung halaman. Akhirnya, Idul Fitri tahun ini dapat dilaksanakan dengan kehangatan mendalam, perasaan yang sempat hilang dan dapat kembali dengan kebijakan aturan mudik yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pada hari pertama lebaran, masyarakat akan berkunjung dan berkumpul bersama dengan orang-orang terkasih. Keesokan harinya, biasanya masyarakat akan berlibur bersama dengan keluarga besarnya ke suatu tempat. Mereka menghabiskan waktu bersama di luar dengan liburan. Merayakan kebahagiaan hari raya dengan berlibur ke tempat yang ramai dan menyegarkan.Terlebih dengan adanya libur panjang yang dapat dimanfaatkan untuk berlibur.

Keramaian di Pantai Pangandaran (Foto: Regina Marcella)

Masyarakat melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang ada di Indonesia, terutama yang sudah dikenal oleh banyak orang. Namun, tidak disangka seluruh tempat wisata akan sangat dipadati oleh seluruh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh larangan mudik dalam 2 tahun terakhir. Masyarakat rindu akan kehangatan suasana liburan bersama keluarga.

Kemacetan terjadi dimana-mana, perjalanan dilakukan dengan memakan waktu belasan hingga puluhan jam. Sebenarnya, pemerintah sudah membuat skenario jalur mudik jauh sebelum hari libur. Jalan tol memberlakukan one way untuk menghindari kemacetan yang sulit untuk diatur dan tidak terkendali. Persiapan sudah dilakukan dengan matang, tetapi terdapat beberapa titik yang terlewat dan mengalami kemacetan yang tidak dapat dikontrol.

Kemacetan tidak hanya terjadi di jalan menuju suatu tempat wisata, namun juga di dalam lokasi wisata. Seperti yang terjadi di Pangandaran, wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadinya tidak dapat bergerak karena kemacetan yang terjadi. Kepadatan wisatawan membuat jalanan sulit untuk dilalui dengan baik dan menyebabkan kekacauan lalu lintas. “Semenjak pandemi ga pernah kaya gini, baru lagi bisa macet parah”, dikatakan oleh Hendra seorang masyarakat Pangadaran.

Kepadatan pembeli di kidang Pananjung, Pangandaran (Foto: Regina Marcella)

Dibalik kemacetan yang terjadi, terdapat sisi positif bagi perekomonian Indonesia. Kegiatan jual beli yang dilakukan masyarakat mulai bangkit kembali. Dimulai dari makanan, pakaian, souvenir, hotel, dan lain sebagainya didatangi oleh para wisatawan. Dikarenakan oleh pandemi, penjual sangat kesulitan dalam mencari nafkah. “Alhamdullilah barang dagangan bisa laku lagi, bisa habis, kemarin mah sulit sampai rusak barangnya juga”, dikatakan oleh Inah seorang penjual souvenir yang sedang dipadati oleh wisatawan.

Kehadiran wisatawan memang sangat berpengaruh bagi para penjual. Terlebih di tempat wisata, masyarakat akan membeli sesuatu untuk kebutuhannya ataupun oleh-oleh. Suasana yang hanya akan terjadi di tengah liburan panjang, dengan banyaknya wisatawan yang berdatangan. Bersama dengan keluarga, masyarakat akan belibur menikmati waktu yang tersedia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline