Lihat ke Halaman Asli

Marcella NataliePutri

People Learners (Khalifah For Herself)

Aku dan Luka Ku

Diperbarui: 27 Juni 2023   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setiap orang memiliki lukanya masing-masing, sembuh dari luka bukan berarti tidak merasakan lagi sakit yang pernah dirasakan sebelumnya. Sembuh dari luka berarti seseorang sudah memiliki pemaknaan yang berbeda atas sesuatu hal yang datang didirinya yang pernah membuatnya terluka, dan memiliki sikap yang lebih terbuka dalam menghadapi luka tersebut. Aku memiliki luka, luka ini ada, ini terasa tersayat ketika Aku merasa ditolak di sebuah lingkungan ; ketika seseorang mungkin dengan sengaja atau tidak mengeluarkan kata kata yang menyakiti hatiku, dan memberikan perilaku atau bahasa tubuh yang memberikan sinyal bahwa dia tidak menyukaiku atau mengabaikanku. Semua rasa itu "masih" muncul. Aku menyadarinya dan Aku memilih untuk bersyukur atas rasa itu, melepaskan emosi emosi negatif yang muncul maupun yang secara naluriah ku-ciptakan, memaafkan dan bertumbuh dari setiap kejadian (hal diluar diri) yang tidak bisa ku kendalikan, orang orang didalamnya, diriku sendiri (hal yang bisa kukendalikan)  (yang masih berkecil hati, emosional, dan menolak apapun yang datang didiriku).

Tentunya pemaknaan tersebut tidak didapatkan dengan mudah, dan Setelah mengalami sekian dinamika, bisa jadi hanya sedikit pemaknaan yang didapatkan atau bisa juga banyak. Jangan tergiur dengan tulisan ini, karena jalan hidup atau luka setiap orang berbeda, jangan disamakan. Seseorang pernah mengatakan kepadaku untuk jangan berpacu dengan tulisan  kebijaksanaan, karena menjalani tak semudah menulisnya. Namun untukku, tulisan yang bisa membantuku untuk merepresentasikan apa yang Aku alami terlepas itu bijaksana atau tidak dan gejolak perasaan yang muncul menyertainya. Seringkali Aku suka mendengarkan cerita orang lain dengan seksama, karena dibalik itu, Aku banyak menjumpai diriku melalui mereka. Semoga melalui tulisan ini, kamu menemukan potongan potongan 'dirimu' atau 'spirit' untuk bangkit kembali,  bertumbuh dan bekerjasama dengan lukamu. Jangan berpikir kapan luka ini akan sembuh, namun berpikirlah "Aku pasti bisa menjalani hariku dengan luka ini dan bekerjasama dengannya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline