Bercocok tanam biasanya merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan di lahan yang lumayan besar atau bila dilakukan di lahan yang kecil hanya berfokus pada tanaman - tanaman hias seperti bunga dan sukulen.
Sebenarnya, dengan lahan yang kecil sebesar 1 meter persegi atau kurang kita bisa melakukan penanaman tanaman yang bisa dikonsumsi sehari - hari.
Kegiatan bercocok tanam di lahan yang kecil biasanya dilakukan oleh masyarakat perkotaan sehingga muncul istilah "urban farming". Pandangan didalam melakukan urban farming biasanya adalah pot kecil yang diletakan di balkon atau di dekat jendela dan nanti tinggal disiram.
Urban farming ini tidak perlu hanya tanaman hias saja tetapi, tanaman yang bisa digunakan untuk masakan. Ada dua teknik yang mungkin bisa menjadi alternatif di dalam urban farming, yaitu:
1. Bercocok tanam dengan keranjang
Penggunaan keranjang berlubang banyak dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 20 cm dan 10 cm yang biasa digunakan untuk keranjang makanan bisa diubah menjadi pot tanaman dengan menambahkan alas berupa kain untuk menutupi lubang sehingga tanah tidak keluar dari keranjang dan air yang tidak terserap oleh tanah bisa keluar dari keranjang tersebut.
Tanaman yang cocok ditanam menggunakan cara ini adalah tanaman rempah seperti daun mint, daun bawang,oregano, dan mint.
Dengan menggunakan sistem ini tanah dan ruangan yang diperlukan untuk menanam tanaman tersebut hanya sedikit dan bisa menggunakan beberapa keranjang untuk menanam tanaman yang berbeda dan apabila tanaman sudah terlalu besar, bisa dilakukan panen dengan memotong bagian - bagian yang dianggap terlalu besar untuk menjaga pertumbuhan tanaman dan hasil potongan tersebut bisa digunakan untuk memasak atau dikeringkan untuk disimpan.
2. Bercocok tanam dengan ember