Dalam masa pandemi COVID-19, pelayanan kesehatan gigi dan mulut menjadi terbatas karena merupakan salah satu kegiatan berisiko penularan COVID-19. Oleh karena itu, tindakan pencegahan gigi berlubang atau sakit menjadi penting.
Untuk mendukung hal tersebut, mahasiswa profesi Kedokteran Gigi bekerja sama dengan Puskesmas Kelurahan Batu Ampar menyelenggarakan program “Gigi dan Gusi Sehat #DiRumahAja”.
Program ini dilaksanakan karena kami mendukung penyetaraan dan peningkatan kesehatan untuk semua kalangan umur sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG) yang terdiri dari 17 tujuan yang harus tercapai demi kesejahteraan bersama.
Berdasarkan poin ketiga dari SDG, “Good Health and Well-Being”, program intervensi kami yang bertema “Gigi dan Gusi Sehat #DiRumahAja” melakukan tailor-made intervention dengan melakukan penyuluhan dan pemberian produk homecare sesuai dengan tingkat risiko gigi berlubang partisipan.
Program intervensi terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama, kami melakukan penyuluhan kepada partisipan yang bersedia pada tanggal 4-5 Oktober 2020 didahului dengan meminta persetujuan partisipan serta pengisian kuesioner pre-intervensi.
Penyuluhan diberikan pada setiap partisipan sesuai dengan sesi yang telah ditentukan mengenai gigi dan gusi yang sehat, tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta cara pemakaian produk homecare bedasarkan tingkat risikonya.
Pada tahap kedua, kami melakukan pengiriman produk homecare yang telah ditentukan bedasarkan tingkat risiko gigi berlubang untuk masing-masing partisipan.
Setelah produk diterima, kami melakukan pendekatan personal kepada partisipan dalam menjelaskan penggunaan produk homecare yang diterima masing-masing baik via WhatsApp, panggilan suara, ataupun panggilan video agar pengunaan produk tersebut sesuai panduan.
Ada beberapa orang tua partisipan yang memberikan foto anaknya dalam ekspresi senang menerima produk homecare tersebut, ada juga yang memberikan video testimoni.
Selain itu, kami juga meminta mereka mengisi kembali kuesioner post-intervensi untuk melihat apakah setelah dilakukan program ini, partisipan merasa puas dan tertarik untuk melanjutkan serta merekomendasikannya untuk orang lain.
Dari semua data kuesioner yang telah diisi dan dikumpulkan, tidak terlihat perubahan sebelum dan sesudah intervensi. Sebanyak 95% partisipan menyatakan mereka bersedia melanjutkan dan 67% juga menyatakan bahwa mereka akan merekomendasikan program ini ke orang lain sehingga partisipan berharap program ini untuk dilanjutkan.