Rodrigo Duterte adalah seorang presiden Filipina yang cukup terkenal. Sebelum menjabat Presiden pun Duterte telah cukup dikenal di negara tetangga itu karena ia lama menjabat sebagai Walikota Davao.
Duterte dilantik sebagai Presiden Filipina pada 30 Juni 2016. Tidak lama sesudah dilantik ia langsung membuat pernyataan yang kontroversial.
Presiden baru itu mendesak warga Filipina untuk secara sukarela membunuh para pengedar narkoba dan para pecandu.
Setelah seruannya yang demikian, terjadilah serangkaian pembunuhan di luar proses hukum dan/atau eksekusi mati yang dicurigai melanggar undang-undang tentang obat-obatan terlarang.
Artinya kalau ada orang dicurigai sebagai pemasok atau pengedar narkoba maka yang bersangkutan akan dieksekusi mati tanpa putusan pengadilan.
Diberitakan, dalam tiga bulan pertama masa jabatan Duterte, menurut angka polisi lebih 3.000 pembunuhan dikaitkan dengan kampanye antinarkoba nasional.
Beredar juga informasi adanya sepuluh regu resmi "operasi khusus" telah beroperasi.
Cerita tentang pembunuhan para bandar dan pengedar narkoba itu telah menunjukkan sebuah indikasi bahwa Duterte tidak segan-segan melakukan tindakan "out of the law" untuk memberantas kejahatan di negaranya.
Tindakan yang demikian mengingatkan kita pada masa ORBA yaitu adanya operasi yang dikenal dengan sebutan Penembak Misterius alias Petrus.
Kita tidak tahu persis apakah tindakan Duterte yang menghabisi para penjahat di negaranya itu terinspirasi dengan operasi "Penembak Misterius" itu atau mungkin ide yang demikian merupakan hasil pemikirannya sendiri.
Kemudian ada pernyataan terbaru dari Presiden Filipina itu yang berkaitan dengan Suharto .